in ,

Demonstrasi Berhari-hari, Sri Lanka Masuk Dalam Keadaan Darurat

Ratusan mahasiswa dan pengunjuk rasa lainnya berkumpul pada hari Jumat di jalan utama menuju parlemen tempat mereka memulai aksi duduk pada hari Kamis.

CakapCakapCakap People! Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mengumumkan keadaan darurat pada Jumat, 6 Mei 2022, setelah satu hari pemogokan anti-pemerintah dan protes atau demonstrasi atas krisis ekonomi yang memburuk.

Ratusan mahasiswa dan pengunjuk rasa lainnya berkumpul pada hari Jumat di jalan utama menuju parlemen tempat mereka memulai aksi duduk pada hari Kamis.

Beberapa menggantung pakaian dalam di barikade sebagai penghinaan terhadap kepemimpinan politik.

Tindakan itu, yang langsung mendapat kecaman dari pemimpin oposisi Sajith Premadasa dan dari duta besar Kanada, segera berlaku efektif dan diambil untuk kepentingan keamanan publik, kata pemberitahuan pemerintah.

Demonstrasi Berhari-hari, Sri Lanka Masuk Dalam Keadaan Darurat
Demonstran berbaris menuju kediaman Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa di Kolombo, Sri Lanka, pada Minggu, 24 April 2022. [FOTO: REUTERS]

Polisi sebelumnya menembakkan gas air mata ke lusinan demonstran di luar parlemen. Ini terjadi dalam lebih dari sebulan demonstrasi anti-pemerintah yang diwarnai kekerasan di tengah kekurangan makanan impor, bahan bakar dan obat-obatan.

Dipukul keras oleh pandemi, kenaikan harga minyak dan pemotongan pajak pemerintah, Sri Lanka hanya memiliki sedikitnya US$ 50 juta dalam cadangan devisa yang dapat digunakan, menteri keuangan mengatakan minggu ini.

Rincian peraturan darurat terbaru belum diumumkan, tetapi undang-undang darurat sebelumnya telah memberikan kekuasaan yang lebih besar kepada presiden untuk mengerahkan militer, menahan orang tanpa tuduhan dan membubarkan protes.

Perintahnya harus disetujui oleh parlemen dalam waktu 30 hari.

Menyerukan Rajapaksa untuk mengundurkan diri, Premadasa mengatakan keadaan darurat “berlawanan dengan mencari solusi untuk krisis”.

Krisis Ekonomi Terburuk, PM Sri Lanka Mundur
PM Sri Lanka Mahinda Rajapaksa dituntut mundur. [Foto: AFP]

Duta Besar Kanada untuk Sri Lanka, David McKinnon, mengatakan keputusan itu tidak perlu.

“Selama beberapa minggu terakhir, demonstrasi di seluruh Sri Lanka telah sangat melibatkan warga yang menikmati hak mereka untuk kebebasan berekspresi secara damai, dan merupakan penghargaan bagi demokrasi negara itu,” kata McKinnon seperti dikutip Reuters, Sabtu, 7 Mei 2022.

Rajapaksa telah menolak untuk mundur, berulang kali menyerukan pemerintah persatuan yang dipimpin olehnya, tetapi para pemimpin oposisi berencana untuk mengajukan mosi tidak percaya terhadap presiden dan pemerintah minggu depan.

Rajapaksa sebelumnya mengumumkan keadaan darurat pada 1 April tetapi membatalkannya setelah lima hari.

LIHAT ARTIKEL ASLI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Elon Musk akan Mengerek Pendapatan Twitter Menjadi US$ 26,4 Miliar Pada 2028

Elon Musk akan Mengerek Pendapatan Twitter Menjadi US$ 26,4 Miliar Pada 2028

Makin Menyebar, AS Selidiki 109 Kasus Hepatitis Akut Misterius termasuk 5 Kematian

Makin Menyebar, AS Selidiki 109 Kasus Hepatitis Akut Misterius termasuk 5 Kematian