CakapCakap – Cakap People! Nepal bakal menerapkan tindakan keselamatan wajib bagi semua pendaki yang akan melakukan perjalanan menantang menuju Gunung Everest, puncak tertinggi di dunia.
Dilansir dari Times of India, Senin, 26 Februari 2024, mulai musim semi ini, semua pendaki akan diwajibkan membawa chip elektronik. Peraturan ini bertujuan untuk meningkatkan operasi penyelamatan jika terjadi keadaan darurat selama pendakian atau penurunan gunung setinggi 8.849 meter itu.
Pemerintah sedang menyusun peraturan yang mengamanatkan penggunaan chip tersebut. Laporan menambahkan bahwa inisiatif ini diperkirakan akan mulai berlaku pada musim semi mendatang, yang bertepatan dengan dimulainya musim pendakian di Gunung Everest. Periode ini menandai pembukaan kerangka waktu terbatas yang cocok untuk mendaki ke ketinggian itu.
Dengan terbukanya jendela pendakian sempit yang terjadi selama musim semi, ribuan pendaki di seluruh dunia, termasuk pendaki dari India dan Nepal, tertarik ke Gunung Everest atau Sagarmatha dalam bahasa Nepal. Meskipun banyak yang berhasil mencapai puncak, laporan mengenai insiden fatal yang mengakibatkan korban jiwa dan cedera serius juga banyak dicatat selama bertahun-tahun. Sejak 1953, data pemerintah Nepal menunjukkan bahwa sekitar 300 orang telah kehilangan nyawa di Gunung Everest.
Laporan lebih lanjut menambahkan bahwa pada musim semi tahun 2023 saja, hingga tanggal 22 Mei, 12 pendaki, termasuk empat orang Nepal, satu orang India, dan satu orang Tiongkok, kehilangan nyawa mereka selama ekspedisi ke Gunung Everest. Medan yang menantang dan kondisi cuaca ekstrem, termasuk badai salju dan longsoran salju, membuat operasi pencarian dan penyelamatan dilakukan dari base camp Everest yang terletak di ketinggian 18.000 kaki.
Chip elektronik untuk semua pendaki Gunung Everest ini diperkirakan berkisar antara USD 10 atau Rp156 ribu hingga USD 15 atau Rp234 ribu.
Rakesh Gurung, Direktur Departemen Pariwisata, menekankan chip ini akan dipasang ke dalam jaket pendaki. Ini tak hanya akan berkontribusi pada ekspedisi yang lebih aman, namun juga akan memfasilitasi operasi penyelamatan darurat yang lebih efisien.
Laporan menambahkan bahwa beberapa lembaga pendakian terkemuka telah mengadopsi langkah keselamatan ini dengan menyediakan chip elektronik kepada pendaki mereka sebelum penerapan resmi peraturan tersebut.