CakapCakap – Cakap People! Kemampuan kanker untuk menyerang jaringan merupakan salah satu pendorong utama dari metastasis atau penyebaran kanker ke bagian lain dari tubuh dan waspadai demam. Pasalnya, demam bisa menjadi tanda bahwa tumor menyerang jaringan di sekitarnya.
Demam merupakan gejala umum dari semua jenis kanker. Beberapa penelitian menyatakan bahwa gejala ini lebih banyak terjadi pada kanker darah seperti leukemia dan limfoma. Berikut penjelasan lebih lanjut dikutip dari Times of India.
Jenis kanker lainnya seperti kanker payudara, kanker paru-paru dan kanker usus memiliki kemungkinan yang kecil untuk menyebabkan demam. Namun, Cancer Research UK menjelaskan bahwa seseorang dengan kanker ini juga dapat mengalami demam jika tumornya telah menyebar ke organ liver. Ini juga dapat menunjukkan bahwa kanker menyebabkan penyumbatan di suatu bagian pada tubuh.
Apa yang menyebabkan demam?
Belum dipahami secara jelas mengapa beberapa jenis kanker menyebabkan demam lebih dari jenis kanker yang lain. Salah satu teori mengatakan bahwa penyakit tertentu menghasilkan racun yang dapat menyebabkan demam. Menurut Roswell Park Comprehensive Cancer Centre, pirogen diduga berperan dalam memicu demam terkait kanker. Tumor dapat menghasilkan pirogen yang menyebabkan infeksi dan mengganggu fungsi normal hipotalamus.
Demam adalah tanda dari reaksi peradangan yang terjadi di dalam tubuh, demikian catat jurnal Herald Scholarly Open Access. Tubuh dapat merespons demam dengan berkeringat untuk membantu panas keluar dari tubuh. Inilah alasan mengapa pasien kanker sering mengalami hot flashes dan keringat malam sebelum diagnosis.
Perawatan dini infeksi atau demam dapat mencegah komplikasi yang lebih serius di masa mendatang. Penting untuk dipahami bahwa pada pasien kanker yang menerima pengobatan, demam jadi merupakan efek samping dari pengobatan, bukan gejala penyakit.