CakapCakap – Cakap People geliat perdagangan di dark web tampaknya masih terus berlangsung. Meski illegal, kenyataannya perilaku jual beli data pribadi pengguna yang harusnya dirahasiakan justru masih terus berjalan.
Dark web sendiri meliputi semua halaman web, forum, serta toko online yang tersembunyi dan tidak terakses oleh mesin pencari. Kaspersky mengungkapkan ada penawaran aktif di 10 forum dan pasar dark web internasional. Menurut hasil penelitian tercatat bahwa identitas pribadi masyarakat dijual mulai dari US$0,5 sen atau sekitar Rp7.000, dilansir dari CNN Indonesia.
Menurut laporan perusahaan perangkat lunak antivirus tersebut, sudah ada beberapa informasi pribadi yang masih dinikmati atau digunakan, terutama data kartu kredit, akses perbankan, dan layanan pembayaran elektronik.
Berikut deretan data pribadi yang dijual di dark web beserta harganya.
- Kartu Kredit: US$6-20
- Pindaian SIM: US$5-25
- Pindaian Paspor: US$6-15
- Layanan Berlangganan: US$0,5-8
- ID (nama, tanggal lahir, email, dan nomor telepon): US$0,5-10
- Selfie dengan dokumen (Paspor dan SIM): US$40-60
- Rekam Medis: US$1-30
- Akun Online Banking: 1-10 persen nilainya
- Akun PayPal: US$50-500 atau sekitar Rp700 ribu – Rp7 juta
Mengerikannya lagi, kini bermunculan juga data seperti catatan medis pribadi dan selfie dengan dokumen identifikasi pribadi diperjualbelikan. Bahkan untuk harganya bisa mencapai US$40 atau sekitar Rp560 ribu per data pribadi.
Pertumbuhan skema jumlah foto dengan dokumen di tangan juga mencerminkan tren dalam ‘permainan cybergood’. Penyalahgunaan data juga memunculkan konsekuensi cukup signifikan, seperti pengambilan nama atau penggunaan layanan korban berdasarkan identitasnya.
Penyalahgunaan jenis data pribadi lain juga signifikan dampaknya. Data yang dijual di pasar gelap ini biasanya bisa digunakan untuk pemerasan, eksekusi penipuan dan skema phishing, hingga pencurian uang secara langsung.
Jenis data tertentu, seperti akses ke akun pribadi atau database kata sandi, dapat disalahgunakan tidak hanya untuk keuntungan finansial, tetapi juga untuk kerugian reputasi dan jenis kerusakan sosial lainnya, termasuk doxing.
“Dalam beberapa tahun terakhir banyak area kehidupan kita telah menjadi digital – dan beberapa di antaranya, seperti medis kita, misalnya, termasuk sebagai informasi pribadi. Seperti yang kita lihat dengan meningkatnya jumlah insiden kebocoran data, hal ini menyebabkan lebih banyak risiko bagi pengguna,” tulis peneliti keamanan di Kaspersky’s GReAT, Dimitry Galov.
Nah, buat Cakap People harus selalu hati-hati dalam memberikan data secara online, ya. Selalu periksa pengaturan izin aplikasi yang kamu gunakan, waspada situs dan email pishing, berhati-hati dalam membagikan konten secara online, dan gunakan otentikasi dua faktor.