CakapCakap – Cakap People, kabar duka datang dari Kerajaan Arab Saudi. Pihak kerajaan baru saja mengumumkan kematian Pangeran Nawaf bin Saad bin Saud bin Abdulaziz Al-Saud, pada Rabu (21/10). Kabar duka ini dimuat dalam laporan kantor berita Saudi Press Agency (SPA).
Namun tidak ada informasi lebih detail terkait penyebab kematian dan kapan tepatnya sang pangeran mangkat atau meninggal dunia. Seperti yang dilansir CNN Indonesia dari Arab News, doa dan pemakaman sudah dilangsungkan pada hari Selasa lalu di ibu kota Riyadh.
Berbagai kalangan di seluruh dunia juga memberikan ucapan belasungkawa, salah satunya adalah Raja dari Yordania, Abdullah.
Pangeran Nawaf merupakan putra mendiang Pangeran Saad bin Abdullah bin Abdul Rahman Al Saud yang lahir di Riyadh pada 1931. Ketika masih muda, almarhum menempuh pendidikan di Akademi Militer King Abdulaziz selama satu tahun.
Pangeran Nawaf melanjutkan pendidikan di Universitas King Saud mengambi jurusan media. Sepanjang hidupnya Pangeran Nawaf lebih aktif pada sektor bisnis dibandingkan dengan urusan pemerintahan. Sang Pangeran pernah menjabat sebagai presiden klub sepakbola Al Hilal pada Juni 2015 hingga April 2018.
Ditahun ini, Nawaf adalah Pangeran Saudi keempat yang meninggal dunia. Pada 7 Juli lalu pihak Kerajaan mengumumkan kabar meninggalnya Pangeran Khalid bin Saud bin Abdul Aziz. Kantor berita Saudi, SPA memberikan laporan bahwa sang pangeran meninggal dunia ketika berada di luar negeri.
Pada 2 Juni, pihak kerajaan merilis kabar duka atas kematian Pangeran Saud bin Abdullah bin Faisal bin Abdulaziz Al Saud. Kabar ini menjadi kematian pertama dari Kerajaan Saudi di tengah pandemi Covid-19.
Masih di bulan yang sama, tepatnya tanggal 28 Juni lalu Pangeran Bandar bin Saad bin Mohammad bin Abdulaziz bin Saud bin Faisal Al Saud meninggal dunia. Kerajaan Arab Saudi mengonfirmasi kabar wafatnya sang pangeran. Sang pangeran tutup usia setelah melawan satu penyakit. Namun tidak ada yang mengetahui penyakit apa yang dideritanya.
Jarak kematian para pangeran sangat berdekatan, bahkan tiga nama pangeran yang disebut terakhir hanya berselang satu bulan. Hingga kini belum jelas kepastian dari penyebab kematian para pangeran.