in ,

Cuaca Panas Tapi Harus Pakai Masker? Di Jepang, Pemakai Masker Tetap Merasa Dingin Meski di Musim Panas

Tentang pendingin masker, seorang ahli mengingatkan bahwa itu bisa mengurangi keefektifan masker.

CakapCakapCakap People! Tren mulai dari masker dengan kompres es hingga semprotan pendingin, produk yang dirancang untuk membuat para penggguna yang mengenakan penutup wajah pelindung virus corona lebih tahan di musim panas yang terik sudah menjadi hit di Jepang.

Mengenakan masker wajah di luar ruangan sudah menjadi wajib di banyak kota karena pemerintah berupaya menahan penyebaran COVID-19 yang telah menewaskan lebih dari 800.000 orang di seluruh dunia.

Seorang karyawan memberi isyarat kepada pelanggan yang membeli masker wajah yang dibuat oleh Fast Retailing Co. di toko Uniqlo di distrik perbelanjaan Ginza Tokyo pada 19 Juni 2020. [Foto: AFP / Kazuhiro Nogi]

Tetapi para ahli medis telah memperingatkan bahwa kenaikan suhu juga berarti meningkatnya potensi penyakit saat cuaca panas, terutama saat mengenakan makser penutup wajah, karena musim panas kali ini menjadi salah satu rekor terpanas.

Nah, memanfaatkan permintaan solusi untuk kedua masalah tersebut, perusahaan Jepang telah meluncurkan item yang bertujuan untuk menjaga pemakai masker tetap merasa dingin. Ya, merek olahraga Descente telah memperkenalkan penutup wajah yang dilengkapi dengan paket pendingin.

“Kami ingin melakukan apa yang kami bisa lakukan di lingkungan kami saat ini, di mana mengenakan masker menjadi wajib karena penyebaran luas infeksi COVID-19,” kata Tomoko Kitazawa, juru bicara Descente, merk yang terkenal dengan pakaian ski-nya.

Masker buatan perusahaan ini “tidak hanya direkomendasikan untuk orang yang berolahraga tetapi juga untuk orang yang bekerja di luar”, katanya kepada Thomson Reuters Foundation melalui email.

Lebih dari setengah dari 2.000 masker pelindung wajah yang diproduksi telah terjual sejak dijual awal Agustus, perusahaan menambahkan.

Semprotan untuk masker wajah yang dapat menciptakan efek pendinginan yang berlangsung sekitar 15 menit juga hampir terjual habis sejak diluncurkan bulan lalu, kata Big Bio — pembuat maskernya. Big Bio adalah perusahaan yang memproduksi barang-barang rumah tangga.

“Kami telah menjual lebih dari 35.000 (botol),” kata Ono Hajime, kepala bisnis perusahaan. “Kami pikir ini akan populer sampai awal musim gugur.”

Semprotan mint yang dibuat oleh Kitami Hakka Tsusho, sebuah perusahaan yang terkenal dengan produk mintnya, juga menikmati penjualan yang tinggi, karena pembeli menggunakannya untuk mendinginkan masker wajah, kata pembuatnya di media sosial.

Seorang juru bicara retail pakaian Jepang Uniqlo mengatakan bahwa masker Airism yang bisa dicuci — dibuat dengan kain yang breathable, yang digunakan pada pakaian dalam merek yang populer — juga menjadi hit.

Pembeli di Jepang mengantri di luar toko perusahaan saat hujan dan membuka penjualan lewat situs webnya pada hari pertama masker mulai dijual pada bulan Juni.

Sekarang masker itu sedang diperkenalkan di pasar luar negeri, termasuk di Amerika Serikat dan Singapura, kata perusahaan itu.

Ilustrasi suasana di salah satu kota di Jepang. [Foto: MasashiWakui / Pixabay]

REKOR CUACA PANAS

Pakar kesehatan telah memperingatkan bahwa pandemi akan menambah risiko saat cuaca panas bagi banyak orang. Bulan lalu adalah Juli terpanas ketiga di dunia berdasarkan catatan data dari Layanan Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa.

Matthew Levy, seorang ahli di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins, mengatakan orang yang memakai masker dalam kondisi panas harus sering beristirahat sejenak dari masker dan tetap terhidrasi.

Namun, ia memperingatkan mengenai produk yang mempromosikan manfaat pendinginan masker, menurutnya hal itu bisa mengurangi keefektifan masker.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kembali Cetak Rekor Lonjakan, Jakarta Resmi Perpanjang PSBB Transisi Hingga 10 September!

Kondisi AS Diibaratkan Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Sudah Kena Covid Ditambah Badai Laura