Norbertus Yunendra
CakapCakap – Minggu terakhir ini, Indonesia dilanda persebaran virus Covid-19 atau Corona dengan sangat pesat. Mulai dari diumumkan kasus pertamanya sebanyak 2 orang, hingga Minggu 15 Maret 2020 sudah mencapai lebih dari 100 pasien positif Corona. Dengan jumlah yang tidak sedikit ini, Indonesia juga patut mencurigai ratusan orang disekeliling pasien positif tersebut, karena mereka memiliki kemungkinan besar untuk tertular. Salah satu upaya pencegahannya adalah dengan tidak berkontak langsung dengan banyak orang (yang mungkin saja sedang memiliki virus terinkubasi dalam tubuh).
Upaya yang santer dilakukan saat ini adalah menutup tempat-tempat keramaian seperti tempat wisata, dan membatasi aktivitas publik yang dirasa akan mengundang persebaran virus Corona dengan lebih cepat. Pemerintah juga menetapkan penutupan masa belajar mengajar di lingkungan kampus atau sekolah, dimulai sejak besok Senin 16 Maret 2020. Penutupan masa belajar mengajar ini bukan berarti menjadi masa libur loh! Pemerintah berharap agar perguruan tinggi dan sekolah menerapkan metode belajar jarak jauh atau online, yang memungkinkan pelajar atau mahasiswa untuk mendapatkan materi pembelajaran sesuai jadwal tanpa harus bertatap muka di sekolah.
Diketahui bahwa beberapa sekolah swasta di Jakarta mulai menutup kegiatan pembelajaran sejak seminggu terakhir, mulai dari Sekolah Pelita Harapan (SPH), Jakarta International School, dan lainnya. Ketika virus semakin santer dan mengerikan di Solo, Pemerintah Kota Solo Jawa Tengah juga langsung menghentikan kegiatan pembelajaran di sekolah dan meminta sekolah untuk mengganti metode belajar yang lainnya. Setelah itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyusul dengan mengeluarkan keputusan yang sama untuk seluruh sekolah di DKI Jakarta. Keputusan ini juga diikuti dengan beberapa daerah, mulai dari Provinsi Banten, dan Kota Bekasi di Jawa Barat.
Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan teknologi informasi yang memungkinkan kelas diubah format menjadi online dan streaming memang sudah popular di kota besar. Beberapa universitas yang mulai memberlakukan metode ini antara lain Universitas Indonesia, BINUS, UPH, Mercu Buana, Universitas Hasanuddin, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Atma Jaya, dan banyak lagi. Kesemuanya memiliki media PJJ yang disebut dengan Learning Management System (LMS), e-Class, atau e-Learning System.
Lalu Cakap People, apakah metode ini memiliki kualitas yang sama dengan pembelajaran biasanya? Tentunya metode ini menghadirkan cara belajar yang baru dan efektif, tetapi menghadirkan peluang negative yang cukup besar. Secara keseluruhan, metode PJJ atau pembelajaran online memiliki cara tertentu dalam system yang memonitor keaktifan siswa, pengumpulan tugas, presentasi, hingga diskusi yang menyerupai tatap muka di sekolah atau universitas.
