Kabar penyimpangan seorang produser Hollywood kian terungkap. Ternyata Salma Hayek turut menjadi korban dari keganasan predator seksual Hollywood yang bernama Harvey Weinstein itu. Ia menceritakan pengalaman buruknya itu saat Harvey melecehkannya ketika ia sedang menggarap filmnya yang berjudul ‘Frida’ di tahun 2002.
Hayek mengajukan tuntutannya itu dalam bentuk esai yang dipublikasikan pada 13 Desember lalu oleh New York Times. Hayek ikut serta melayangkan tuntutan bersama dengan lusinan wanita yang menjadi korban produser Hollywood tersebut dalam kasus pelecehan seksual.
Weinstein sendiri berulangkali menyangkal tuduhan tersebut namun memberi pengakuan pada Oktober lalu bahwa cara dia berinteraksi dengan para koleganya di masa lalu menyisakan rasa sakit dan untuk itu ia meminta maaf.
Dalam esai tersebut, Hayek mengenang awal-awal tahun karirnya. Lebih dari 15 tahun lalu, di mana ia ingin memproduksi dan membintangi sebuah film tentang seorang artis Meksiko bernama Frida Kahlo dan berpikir bakal menjadikan perusahaan Weinstein, Miramax, sebagai rumah produksi terbaik untuk membuat film itu.
Tapi, setelah ia membuat kesepakatan, Weinstein mulai melecehkan Hayek secara seksual. Hayek berkata kalau Weinstein memintanya mandi bersama dengannya, melakukan seks oral dan telanjang bareng wanita lain. Ketika menolak, Hayek berkata kalau Weinstein marah terhadapnya, seraya mengancam bahwa suatu hari akan membunuh Hayek.
“Baginya aku bukanlah seorang artis. Aku juga bukan seorang manusia. Aku hanya seonggok benda, bukan manusia, melainkan seonggok tubuh,” kata Hayek
Ketika ‘Frida’ telah mulai shooting, Hayek berkata kalau Weinstein mengancam akan menghentikan produksi film ini kecuali jika Hayek mau melakukan adegan seks yang sepenuhnya telanjang antara Hayek dengan teman mainnya, yakni Ashley Judd. Adalah Ashley yang bakal menjadi salah satu wanita pertama yang mengajukan tuntutan pelecehan seksual terhadap Weinstein.
Hayek merasa dirinya tak bisa berkata tidak pada tuntutan Weinstein, yang berakhir pada telanjang di hadapannya. Hayek mengaku dirinya depresi namun berhasil mengatasi semua itu setelah mengkonsumsi obat penenang.
Film itu sendiri menuai sukses dimana Hayek dinominasikan untuk Academy Award sebagai Best Actress berkat perannya sebagai Kahlo.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Tak Banyak yang Tahu! Robot Gundam Raksasa di Jepang Dibuat Ilmuwan Indonesia - CakapCakap