in ,

Christina Maria Rantetana, Jenderal Perempuan Pertama TNI Angkatan Laut

Tak hanya menjadi perwira tinggi perempuan pertama di TNI Angkatan Laut RI, melainkan juga menjadi jenderal perempuan pertama di ASEAN.

CakapCakapCakap People! Dunia militer sering didominasi oleh kaum pria. Melihat kehadiran perempuan di bidang tersebut tentu saja akan membuat orang kagum, apalagi jika ia mampu menempati posisi penting dalam jajaran kepemimpinan, seperti Christina Maria Rentetana.

Christina Maria Rantetana merupakan salah satu sosok perempuan yang menjadi bagian dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan menjadi jenderal perempuan pertama TNI Angkatan Laut Indonesia.

Meskipun kini ia sudah tutup usia, banyak cerita menarik dari sosok Jenderal Christina Maria Rantetana yang bisa menginspirasi para perempuan, terutama untuk kamu yang juga ingin berkiprah di bidang militer ini.

Christina Maria Rantetana, Jenderal Perempuan Pertama TNI Angkatan Laut
Christina Maria Rentetana, Jenderal wanita pertama di TNI AL. Wikipedia

Seperti apa perjalanan karir Jenderal Christina Rantetana?

Mengenal Sosok Jenderal Christina Rantetana

Christina Rantetana lahir di Makale, Sulawesi Selatan pada 24 Juli 1955. Melansir detikcom, perempuan yang berasal dari Toraja ini bergabung menjadi anggota TNI pada tahun 1979 melalui program sekolah perwira sukarela. Saat menjadi anggota TNI, ia menjadi TNI perempuan pertama yang berkesempatan untuk menempuh pendidikan militer Staff dan Komando (Sesko) di Royal Australian Naval Staff Course, Sydney, Australia.

Sebagai lulusan kesehatan masyarakat, ibu dari 5 orang anak ini pun melanjutkan pendidikan magisternya di bidang yang sama di Tulane University dan selesai pada tahun 1996.

Berkat pendidikannya di Australia tersebut ia berkeinginan agar perempuan yang terjun di kemiliteran tak hanya bertugas pada bidang konsumsi, protokoler, administrasi atau kesehatan saja. Ia ingin agar para Kowal (Korps Wanita Angkatan Laut) juga dapat bertugas secara reguler di kapal perang atau menjadi bagian inti dari pasukan elit TNI AL, seperti Denjaka dan Taifib.

Jenderal Christina Rantetana tutup usia pada usia 61 tahun di RSAL Mintohardjo karena sakit. Ia dimakamkan secara adat dan didampingi upacara militer di kampung halamannya, Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Pemakaman Jenderal Christina Rantetana di Toraja, Sulsel, Rabu 10 Agustus 2016 [Foto: M Nur Abdurrahman/detikcom]

Prestasi Jenderal Christina Rantetana

Kariernya di TNI angkatan laut cukup cemerlang hingga pada 1 November 2002, Christina dilantik menjadi perwira tinggi perempuan pertama di angkatan laut oleh Laksamana Bernard Kent Sondakh. Sehingga namanya berubah menjadi Laksamana Muda (Purn) Christina M Rantetana.

Jabatannya tersebut tak hanya menjadikannya sebagai perwira tinggi perempuan pertama di TNI Angkatan Laut RI, melainkan juga menjadi jenderal perempuan pertama di ASEAN.

Sebelum menjabat posisi perwira tersebut, Jenderal Christina dulunya juga pernah menjadi Staf Ahli Menkopolhukam bidang Ideologi dan Konstitusi, sekaligus PLT Deputi 6 bidang Kesatuan Bangsa di kantor yang sama.

Selain itu, ia juga sempat menjabat sebagai Direktur Sekolah Kesehatan Angkatan Laut. Tak sampai di situ, ia juga menjadi Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) pertama yang ditugaskan menjadi anggota DPR. Kariernya di Gedung Senayan berlangsung selama dua periode, yakni pada tahun 1997-1999 dan 1999-2004 sekaligus menjabat sebagai sekretaris fraksi TNI/Polri.

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mengapa Maskapai Banyak Pilih Warna Biru Buat Kursi Pesawat? Ini Alasan Ilmiah di Baliknya

Mengapa Maskapai Banyak Pilih Warna Biru Buat Kursi Pesawat? Ini Alasan Ilmiah di Baliknya

Resep Timlo Solo, Cocok Dinikmati saat Musim Hujan

Resep Timlo Solo, Cocok Dinikmati saat Musim Hujan