CakapCakap – Cakap People! China baru-baru ini telah memamerkan vaksin virus corona buatan mereka sendiri untuk pertama kalinya dalam ajang Pameran Internasional untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) tahun ini di Beijing pada hari Minggu, 6 September 2020. Dua perusahaan China — Sinovac Biotech dan Sinopharm — mempresentasikan kandidat vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh mereka itu ke publik pada acara tersebut.
Kandidat vaksin COVID-19 itu belum ada yang masuk ke pasar saat ini, tetapi para pengembang itu berharap vaksin mereka akan disetujui setelah uji coba Fase 3 yang sangat penting pada akhir tahun.
Melansir laporan The Jakarta Post, seorang perwakilan Sinovac mengatakan kepada AFP bahwa perusahaannya telah “menyelesaikan pembangunan pabrik vaksin” yang mampu memproduksi 300 juta dosis setahun.
Pada hari Senin, 7 September 2020, para pengunjung pameran perdagangan tersebut berkerumun di sekitar stan yang memperlihatkan vaksin mereka.
China yang menghadapi badai kritik asing atas penanganan awal pandemi, telah mencoba menggunakan kembali kisah COVID-19. Media dan pejabat pemerintah China sekarang mengangkat kisah kebangkitan Wuhan, kota di China tengah — tempat awal patogen mematikan ini diidentifikasi sebelum akhirnya menyebar ke seluruh dunia — sebagai kisah sukses dalam perang melawan virus.
Mereka juga menggembar-gemborkan tentang kemajuan vaksin domestik sebagai tanda kepemimpinan dan ketahanan China dalam menghadapi ancaman kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang telah menghantam ekonomi global.
Pada bulan Mei, Presiden Xi Jinping berjanji untuk membuat vaksin potensial yang dikembangkan oleh China menjadi “barang publik global”.
Tabloid nasionalistik China, Global Times, bulan lalu melaporkan bahwa “harga vaksin tidak akan mahal”. Harga untuk setiap dua dosis bakal dibanderol di bawah 1.000 yuan (146 dolar AS), kata laporan itu yang mengutip Kepala Sinopharm, yang mengatakan kepada media bahwa dia telah disuntik dengan salah satu kandidat vaksin.
Kantor berita resmi China Xinhua melaporkan pada hari Senin, 7 September 2020, bahwa kandidat vaksin lain, yang dikembangkan oleh ilmuwan militer China, bisa mengatasi virus corona yang bermutasi.
Pada bulan lalu, setidaknya 5,7 miliar dosis vaksin yang sedang dikembangkan di seluruh dunia telah dipesan dimuka. Tetapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa imunisasi luas terhadap COVID-19 mungkin tidak akan diberlakukan sampai pertengahan tahun depan.