in ,

China dan India Rebutan Lembah Galwan yang Kering dan Tidak Ada Tumbuhan, Kenapa Diperebutkan?

Pada hari Rabu, 17 Juni 2020, Beijing mengutip pernyataan militer bahwa China “berdaulat atas wilayah Lembah Galwan”.

CakapCakapCakap People! Setidaknya 20 tentara India tewas saat terjadi bentrokan antara tentara India dan China pada Senin, 15 Juni 2020, malam di perbatasan Himalaya yang disengketakan, tepatnya di Lembah Sungai Galwan, Ladakh. Kejadian ini meningkatkan ketegangan kedua negara.

Kedua pihak telah menggelar aksi protes terkait bentrokan di wilayah perbatasan Himalaya yang disengketakan tersebut. 

China belum merilis angka kematian dalam bentrokan dengan India tersebut. 

Pada hari Rabu, 17 Juni 2020, Beijing mengutip pernyataan militer bahwa China “berdaulat atas wilayah Lembah Galwan”.

Kremasi salah seorang tentara yang meninggal dilaksanakan Kamis, 18 Juni 2020. [Foto: AFP]

Lembah Sungai Galwan merupakan daerah dataran tinggi dengan iklim yang keras, terletak di sepanjang sektor barat Line of Actual Control (LAC) wilayah kekuasaan India dan dekat dengan Aksai Chin. 

Meski diklaim oleh India, wilayah yang menjadi sengketa tersebut dikendalikan oleh China.

Laporan-laporan media mengatakan bahwa pasukan India dan China bentrok di punggung bukit setinggi hampir 4,3 kilometer di sepanjang medan yang curam. Beberapa prajurit bahkan jatuh ke Sungai Galwan yang mengalir deras dalam suhu di bawah nol.

Pada Selasa, 16 Juni 2020, malam, tentara India mengkonfirmasi bahwa 17 dari mereka yang tewas “terluka parah saat bertugas di lokasi pertikaian dan terpapar pada suhu di bawah nol di dataran tinggi”.

Diperkirakan beberapa tentara meninggal karena luka-luka, tidak mampu bertahan dalam suhu dingin selama satu malam. 

Foto via BBC Indonesia

Ladakh, wilayah dengan bukit-bukit yang puncaknya tertutup salju dan lembah-lembah kering, adalah dataran tertinggi di India, 3.000 m (9.800 kaki) di atas permukaan laut.

Tempat ini adalah gurun dingin dengan suhu mencapai -20C pada musim dingin. Jarang ditemukan tumbuh-tumbuhan di tanahnya yang longgar dan berpasir, kecuali di sepanjang aliran sungai dan lahan basah, serta di beberapa lereng tinggi dan lahan irigasi.

Penyebab utama kematian pada ketinggian dan suhu yang ditemukan di Ladakh adalah radang dingin (frostbite), kondisi yang disebut edema paru di ketinggian (high-altitude pulmonary oedema) yang terjadi orang dari dataran rendah naik dengan cepat ke ketinggian lebih dari 2.500 m, dan kondisi medis lain yang disebut edema serebral di ketinggian (high-altitude cerebral oedema), yaitu pembengkakan otak dengan cairan karena efek fisiologis dari perjalanan ke tempat yang tinggi.

Dalam foto yang dirilis 5 Mei 2013, menunjukkan tentara China membentangkan banner bertuliskan Kalian melewati batas, kembalilah di Ladakh, India. Dua negara terlibat konflik pertama dalam 45 tahun terakhir di perbatasan, di mana tentara mereka terlibat pertarungan tangan kosong yang menyebabkan puluhan prajurit tewas dan terluka. [Foto: AP]

Pengamat militer mengatakan bahwa wilayah yang tidak ramah ini secara tradisional merupakan wilayah damai LAC. 

Jadi apa yang menyebabkan bentrokan pada hari Selasa, 16 Juni 2020, yang pertama di lembah Ladakh sejak 1962 ketika India dikalahkan China dalam satu-satunya perang mereka?

“Wilayah Galwan sekarang telah menjadi titik panas karena di situlah LAC paling dekat dengan jalan baru yang dibangun India di sepanjang daerah paling terpencil dan rentan di sepanjang LAC di Ladakh,” kata Ajai Shukla, seorang pengamat militer India yang merupakan mantan kolonel di tentara, kepada BBC pada bulan Mei.

Jalan sepanjang beberapa ratus kilometer itu dibangun pada tahun 2019 dan terhubung dengan pangkalan udara yang telah diaktifkan kembali oleh India di Daulat Beg Oldi, dikenal sebagai tempat pendaratan tertinggi di dunia. 

China curiga pada pembangunan India di daerah itu. Jalan itu bisa meningkatkan kemampuan Delhi untuk menggerakkan tentara dan alat-alat dengan cepat jika terjadi konflik. 

Pada bulan Mei, laporan-laporan media mengatakan pasukan China memasang tenda, menggali parit, dan memindahkan alat berat sejauh beberapa kilometer di dalam wilayah yang oleh India dianggap berada dalam kekuasaannya.

Ini bukan pertama kalinya dua negara bertetangga dan bersenjata nuklir itu bertikai tanpa senjata api di perbatasan. 

India dan China memiliki riwayat sengketa dan klaim wilayah yang tumpang tindih di sepanjang lebih dari 3.440 km LAC yang memisahkan kedua negara.

Penembakan terakhir di perbatasan terjadi pada tahun 1975, ketika empat tentara India terbunuh di sebuah jalan terpencil di negara bagian Arunachal Pradesh di timur laut.

Bentrokan itu digambarkan sebagai penyergapan oleh sebagian mantan diplomat, dan kecelakaan oleh yang lain. Tapi tidak ada peluru yang ditembakkan sejak saat itu.

Akar dari pertikaian tanpa senjata api ini adalah perjanjian bilateral pada tahun 1996 yang mengatakan “tidak ada pihak yang boleh menembak … melakukan operasi ledakan atau berburu dengan senjata atau bahan peledak dalam jarak dua kilometer dari LAC”. Namun telah terjadi konfrontasi yang tegang di sepanjang perbatasan dalam beberapa pekan terakhir. 

Pada bulan Mei, tentara India dan China saling baku hantam di wilayah perbatasan, tepatnya di Danau Pangong, juga di Ladakh, dan di negara bagian Sikkim di timur laut India.

India menuduh China mengirim ribuan tentara ke Lembah Galwan di Ladakh dan mengatakan China menduduki 38.000 km persegi dari wilayahnya. Beberapa perundingan dalam tiga dekade terakhir telah gagal menyelesaikan perselisihan soal perbatasan ini.

KOMPAS.COM

One Comment

Leave a Reply

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tanah Longsor Besar di Norwegia Ini Menyapu 8 Rumah ke Laut

Sedang Menyusui? Ini Dia Resep Daun Katuk yang Bisa Bunda Coba!