CakapCakap – Cakap People! China telah memblokir aplikasi Clubhouse setelah warganya menggunakannya sebagai sarana untuk berdiskusi dan menantang politik negara.
Melansir Unilad.co.uk, dengan aplikasi khusus audio yang populer ini, pengguna China bisa join atau bergabung di “ruang” di mana mereka bisa mengambil bagian dalam obrolan secara langsung dengan orang lain, menjadikan platform langka ini sebagai tempat membicarakan masalah politik yang sensitif.
Pembicaraan dalam diskusi di aplikasi tersebut di antaranya adalah termasuk topik yang kritis terhadap kebijakan negara, seperti perlakuan China terhadap Muslim Uighur yang sedang berlangsung di Xinjiang dan penindasan terhadap pengunjuk rasa pro-demokrasi di Hong Kong.
The @joinClubhouse app was blocked for users in China around 7pm Beijing time today. The Clubhouse website is still accessible, but the resources that the app needs to access in order to function are blocked. Click on the date to see detailed test results: https://t.co/wJUATRH31F https://t.co/Iwb16J6olN
— GreatFire.org (@GreatFireChina) February 8, 2021
Begitu otoritas China mengetahui diskusi semacam itu, aplikasi tersebut langsung diblokir, menjadikan Clubhouse bergabung dengan daftar platform media sosial dan aplikasi yang dilarang keras di China.
Seperti dilaporkan CNN Business, pada malam hari Senin, 8 Februari 2021, banyak pengguna Clubhouse dari China daratan menerima pesan ‘red error‘ saat akan masuk ke aplikasi yang menunjukkan pesan bertuliskan “koneksi aman ke server tidak dapat dilakukan.”
Pada 9 Februari 2021, tagar ‘Clubhouse’ — yang sempat menjadi trending — juga telah disensor di platform media sosial China, Weibo.
Mereka yang memiliki nomor telepon China daratan mendapati bahwa mereka tidak dapat lagi menerima pesan teks dari Clubhouse, yang — karena invitations dan kode verifikasi dikirim ke ponsel untuk mendaftarkan akun baru — secara efektif memblokir mereka dari menggunakan aplikasi tersebut.
My cartoon on China‘s Ban of #Clubhouse
Welcome to Xi‘s club. pic.twitter.com/rK9Je5lCh6— 巴丢草 Bad ї ucao (@badiucao) February 9, 2021
GreatFire.org, sebuah organisasi nirlaba yang memantau sensor online di China, telah mengonfirmasi bahwa aplikasi tersebut memang telah diblokir.
Akun Twitter resmi untuk grup tersebut men-tweet:
“Aplikasi [Clubhouse] diblokir untuk pengguna di China sekitar jam 7 malam waktu Beijing hari ini. Website Clubhouse masih dapat diakses, tetapi sumber daya yang diperlukan aplikasi untuk mengakses agar berfungsi telah diblokir.”
Kelompok tersebut kemudian mengklarifikasi:
“Apple tidak bertanggung jawab atas pemblokiran Clubhouse, tetapi mereka bertanggung jawab untuk menghapus VPN resmi dari China App Store. Orang-orang di China dapat menggunakan VPN tersebut untuk membangun jembatan pemahaman dengan seluruh dunia di Clubhouse, jika saja Apple tidak menghalangi.”
https://twitter.com/lokmantsui/status/1358796497156886528
Sebuah laporan oleh The New York Times merinci bahwa hanya beberapa percakapan yang dilakukan melalui aplikasi tersebut oleh pengguna China selama periode waktu yang terlalu singkat ini.
Ini termasuk ruang obrolan yang didedikasikan untuk memparodikan editor Global Times dan ‘juru bicara China’ Hu Xijin. Ruangan khusus ini diikuti oleh lebih dari 3.000 orang.
Beberapa ruang obrolan di aplikasi itu dilaporkan dikhususkan untuk membicarakan tindakan keras tahun 1989 di Lapangan Tiananmen, topik yang sangat disensor di internet China.
Cai Chongguo, yang pernah menjadi pemimpin aksi protes mahasiswa, berbicara selama kurang lebih empat jam sambil menjawab pertanyaan dari ribuan orang yang tertarik. Berbicara kepada The New York Times, Cai mengatakan aplikasi tersebut telah memberinya ‘kesempatan langka untuk berbicara tentang tragedi’ dengan orang-orang China.