CakapCakap – Cakap People! China telah secara efektif memblokir upaya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menyelidiki asal-usul virus corona baru yang menyebabkan penyakit COVID-19. Demikian The New York Times melaporkan pada hari Senin, 2 November 2020.
Virus corona pertama kali dilaporkan berasal dari pasar hewan di Wuhan, China, namun banyak pengamat yang mempertanyakan kisah asal-usul virus ini. Di antara masalah lainnya, hewan inang asli — spesies kelelawar — tidak dijual di pasar hewan tertentu, dan kota Wuhan adalah rumah bagi laboratorium virologi tempat mempelajari virus corona.
Menurut dokumen internal dan wawancara oleh The New York Times, meski penyelidikan tentang asal-usul virus corona dapat membantu mencegah pandemi di masa depan, tetapi China tidak mengizinkan WHO untuk melakukan penyelidikan independen terhadap masalah tersebut.
Dokumen menunjukkan bahwa penelitian terhadap pasien pertama virus corona dan wabah di pasar hewan akan ditangani oleh para ilmuwan China, bersama personel WHO yang diatur untuk “menambah, bukan menduplikasi” penelitian itu. Para pejabat WHO juga mengeluh secara pribadi bahwa China belum memberi mereka akses penuh ke materi yang relevan dengan penyelidikan, meski secara terbuka memuji tanggapan China terhadap pandemi.
“Itu benar-benar ditutupi,” kata Lawrence O. Gostin, seorang profesor hukum kesehatan global di Universitas Georgetown, kepada The New York Times mengenai penyelidikan badan tersebut.
“Tapi jawabannya adalah, itulah yang terbaik yang bisa mereka negosiasikan dengan Xi Jinping.”
Pemerintahan presiden AS Donald Trump telah bereaksi dengan marah atas kegagalan China untuk mencegah penyebaran virus corona. Presiden Trump bahkan telah memangkas pendanaan AS ke WHO, menyalahkan organisasi tersebut karena memuji propaganda China mengenai tanggapan negara tersebut terhadap penanganan virus tersebut.
Pertanyaan tentang asal mula virus corona tetap menjadi misteri kritis yang jika dipecahkan, dapat membantu mencegah pandemi lain dan membantu para ilmuwan membuat vaksin dan perawatan.
Ketika wabah SARS pertama mulai menyebar di China pada akhir 2002, para pejabat menyembunyikan epidemi tersebut selama berbulan-bulan. Tetapi ketika mereka akhirnya mengakuinya, mereka segera mengizinkan tim internasional untuk menyelidiki sumber hewan tersebut.
Kali ini, perburuan asal usul virus corona baru ini masih diselimuti kerahasiaan.
Kini, setelah lebih dari sembilan bulan berlangsung, virus corona baru ini telah menewaskan sedikitnya 1,2 juta orang di seluruh dunia dan membuat lebih dari 46 juta orang jatuh sakit, dengan jumlah sebenarnya yang sakit dan meninggal kemungkinan lebih tinggi karena tidak dilaporkan.