in ,

China Bilang AS Harus Berpegang pada Standar Tertinggi Untuk Mendukung WHO

Virus corona baru telah menginfeksi lebih dari 109 juta orang di seluruh dunia sejauh ini.

CakapCakapCakap People! Amerika Serikat (AS) harus berpegang pada standar tertinggi dan mendukung kerja-kerja Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan tindakan nyata, dan tidak boleh “menunjuk jari” ke China dan negara lain yang mendukung WHO selama COVID-19 pandemi. Demikian dikatakan juru bicara Kedutaan Besar China di Amerika Serikat pada Sabtu, 13 Februari 2021.

“China menyambut baik kembalinya AS ke Organisasi Kesehatan Dunia. WHO adalah organisasi internasional multilateral yang berwibawa di bidang kesehatan, bukan pasar malam di mana seseorang bisa datang dan pergi sesuka hati,” kata juru bicara itu menanggapi pernyataan dari Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan, seperti dilansir The Straits Times.

Apa yang telah dilakukan Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir telah “sangat merusak” lembaga multilateral, termasuk WHO, dan “sangat merusak” kerja sama internasional dalam memerangi COVID-19, kata juru bicara itu.

FOTO: REUTERS

Amerika Serikat, “bertindak seolah-olah tidak ada dari semua ini yang pernah terjadi, menuding negara lain yang telah setia mendukung WHO dan pada WHO sendiri,” kata juru bicara itu, menambahkan “Dengan rekam jejak seperti itu, bagaimana bisa memenangkan kepercayaan seluruh dunia? “

Sebelumnya, Sullivan pada hari Sabtu, 13 Februari 2021, meminta China untuk menyediakan data dari hari-hari awal wabah COVID-19, mengutip “keprihatinan mendalam” tentang hasil temuan penyelidikan WHO tentang asal-usul COVID-19 dikomunikasikan.

Juru bicara kedutaan besar China mengatakan diharapkan Amerika Serikat akan “berpegang teguh pada standar tertinggi, mengambil sikap yang serius, sungguh-sungguh, transparan dan bertanggung jawab, memikul tanggung jawab yang seharusnya, mendukung pekerjaan WHO dengan tindakan nyata dan memberikan kontribusi yang semestinya kepada kerja sama internasional untuk COVID-19. “

“Seluruh dunia akan melihat,” katanya.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Sebagaimana diketahui, virus corona baru yang menjadi penyebab penyakit COVID-19 ini telah menjangkiti lebih dari 109 juta orang di seluruh dunia sejak kasus pertama diidentifikasi di Wuhan, China pada Desember 2019. Virus ini juga telah merenggut nyawa lebih dari 2,41 juta orang saat artikel ini naik.

AS masih menjadi negara dengan infeksi dan kematian COVID-19 tertinggi nomor satu di dunia, dengan telah melaporkan lebih dari 28,2 juta kasus, sedangkan angka kematian mendekati total 500.000 orang.

Sementara itu, China menempati posisi 84 sejauh ini dengan mencatat sebanyak 89.772 kasus COVID-19, termasuk 4,636 kematian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Para Ilmuwan: Varian Baru Virus Corona Inggris Lebih Mematikan dari Virus Asli

7 Pengusaha Ini Jadi Orang Terkaya Berkat Bisnis Kayu, Salah Satunya Adik Prabowo Subianto