in ,

China Bantah Sengaja Ciptakan Virus Corona di Laboratorium Wuhan

Ahli virologi China juga menyatakan bahwa manusia tidak dapat membuat virus Corona dan tuduhan bahwa virus 2019-nCoV sengaja diciptakan adalah tuduhan tidak berdasar.

CakapCakapCakap People! Surat kabar yang berafiliasi dengan Partai Komunis Tiongkok, Global Times, telah menerbitkan tanggapan semi-resmi pertama untuk meluruskan asumsi terkait virus Corona baru atau Novel Coronavirus (2019-nCoV). Asumsi yang dimaksud adalah menyebut bahwa virus Corona sengaja diciptakan di laboratorium pemerintah dan tidak disebabkan oleh transmisi alami virus hewan kepada manusia.

Global Times, yang dianggap sebagai suara editorial partai tersebut, dalam sebuah laporan mendalam pekan ini yang mengutip para pakar China, melaporkan bahwa virus Corona tidak mungkin direkayasa di laboratorium. Selama ini pemerintah China memang belum menanggapi secara resmi perdebatan tentang apakah virus 2019-nCoV mungkin berasal dari laboratorium atau merupakan hasil dari virus hewan yang mungkin berasal dari kelelawar dan dipindahkan ke manusia melalui hewan lain.

Wisatawan di stasiun kereta di Yichang, China, sekitar 200 mil dari Wuhan. Tahun Baru Imlek, yang dimulai pada hari Sabtu, 25 Januari 2020menandai musim perjalanan tersibuk di kawasan ini | Foto: CHINATOPIX via Associated Press.

Teori ketiga menyebut bahwa virus itu mungkin sedang dipelajari di Institut Virologi Wuhan, yang menampung satu-satunya laboratorium aman level 4 di China untuk melakukan penelitian tentang virus mematikan. Namun kemudian virus tersebar melalui pekerja yang terinfeksi atau hewan uji yang dicuri atau dijual ke pasar hewan liar di kota tempat virus pertama kali muncul.

“Novel Coronavirus 2019 pada dasarnya merupakan hukuman bagi gaya hidup tidak bersih manusia. Saya bersumpah dengan hidup saya bahwa virus itu tidak ada hubungannya dengan laboratorium,” kata seorang peneliti di Institut Virologi Wuhan, Shi Zhengli, melalui akun WeChat seperti dilansir The Washington Times, Kamis, 6 Februari 2020.

Ahli virologi China juga menyatakan bahwa manusia tidak dapat membuat virus Corona dan tuduhan bahwa virus 2019-nCoV sengaja diciptakan adalah tuduhan tidak berdasar. Mereka menolak laporan ilmiah dan laporan lain tentang asal manusia sebagai teori konspirasi.

“Di depan teori konspirasi, kita semua harus berpikir dua kali dan berpikir tentang diri kita sendiri, daripada menyalahkan orang lain,” ungkap mantan wakil direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, Yang Gonghuan.

Seorang pasien 2019-nCoV di Rumah Sakit Hankou, Wuhan, memberikan isyarat jempol kepada tim kesehatan dari Second Military Medical University, Senin, 27 Januari 2020. [Foto: ANTARA/HO-ChinaNews/mii]

Kedutaan besar China di Washington juga sangat membantah teori hubungan antara laboratorium dan virus 2019-nCoV yang kini mewabah. 

“Penyebaran disinformasi ini merusak dan berisiko menimbulkan kepanikan dan menggagalkan upaya terkoordinasi komunitas global untuk menahan wabah dan mengobati para korban virus Corona,” tulis Duta Besar Counselor Fang Hong dalam suratnya kepada The Washington Times.

Seperti diketahui sebelumnya, mantan perwira intelijen militer Israel Dany Shoham, yang telah mempelajari senjata perang biologis China, mengatakan bahwa lembaga virologi Wuhan mungkin terkait dengan program bio-senjata rahasia Beijing. 

“Pada prinsipnya, infiltrasi virus keluar mungkin terjadi. Baik sebagai kebocoran atau sebagai infeksi tanpa disadari dalam ruangan dari seseorang yang biasanya keluar dari fasilitas terkait. Ini bisa menjadi kasus dengan Institut Virologi Wuhan. Tetapi sejauh ini tidak ada bukti atau indikasi untuk kejadian seperti itu,” kata Shoham.

Ratusan juta orang Tiongkok menuju ke kota asal mereka untuk Tahun Baru Imlek, tetapi banyak pelancong tampaknya tidak terpengaruh oleh virus misterius itu | Foto: AFP / Hector Retamal

Mark Kortepeter, seorang ahli senjata perang biologis, menilai akan sulit untuk membuktikan adanya virus Corona yang disebabkan oleh kecelakaan laboratorium. 

“Laboratorium itu memiliki beberapa mekanisme dan prosedur keselamatan yang tinggi untuk mencegah kesalahan manusia,” kata Profesor epidemiologi di Pusat Medis Universitas Nebraska tersebut.

“Jika ada sesuatu yang akan dilepaskan dari laboratorium penahanan, orang harus berasumsi ada pelanggaran dalam protokol laboratorium. Peristiwa yang paling mungkin adalah pekerja yang secara tidak sengaja terpapar dan kemudian secara tidak sengaja memaparkan orang lain,” kata Kortepeter yang juga penulis Inside the Hot Zone: A Soldier on the Front Line of Biological Warfare.

Staf medis membawa kotak ketika mereka berjalan di rumah sakit Jinyintan, tempat pasien dengan pneumonia yang disebabkan oleh strain baru coronavirus sedang dirawat, di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 10 Januari 2020. Foto diambil 10 Januari 2020. (Foto: Reuters)

China sejauh ini belum menyetujui atau mengizinkan para pakar Amerika Serikat masuk ke negara itu untuk menyelidiki virus tersebut, dan belum mengungkapkan siapa orang pertama yang terjangkit penyakit virus itu. Nancy Messonnier, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Senin, 3 Februari 2020 mengatakan bahwa proses untuk mengirim pakar AS masih sedang dalam pembahasan.

Namun, sebuah studi yang didanai oleh pemerintah China yang diterbitkan pada 24 Januari 2020 dalam jurnal medis ‘The Lancet’ oleh 29 ilmuwan China menemukan bahwa 13 dari 41 korban yang disurvei tidak memiliki  riwayat kontak dengan pasar hewan liar. 

Secara signifikan, pasien pertama yang diidentifikasi dengan virus corona adalah seorang pria yang melaporkan gejala seperti pneumonia pada 1 Desember 2019 tetapi tidak memiliki koneksi ke pasar.

Masih melansir The Washington Times, pihak berwenang China menyembunyikan wabah virus corona itu selama hampir dua bulan dan baru mempublikasikannya di media pemerintah pada 23 Januari 2020. Berminggu-minggu tanpa melakukan tindakan bisa berkontribusi pada penyebaran cepat virus yang kini telah meluas ke seluruh dunia.

2 Comments

Leave a Reply

2 Pings & Trackbacks

  1. Pingback:

  2. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terungkap, Cara Menyimpan Buah Alpukat Tetap Segar Tanpa Wadah atau Bungkus Plastik di Kulkas

Mengharukan, Perawat Ini Hanya Bisa Memeluk Anaknya dari Jauh Karena Terkena Virus Corona