in ,

China Bakal Keluarkan ‘Sertifikat Kesehatan’ Untuk Dokumen Perjalanan Internasional

Menteri Luar Negeri China Wang Yi tidak merinci apakah para pelancong yang memegang dokumen itu masih harus menjalani karantina saat memasuki China.

CakapCakapCakap People! China mengatakan pada Minggu, 7 Maret 2021, bahwa mereka akan mengeluarkan “sertifikat kesehatan” — langkah pertama yang jelas untuk mendapatkan paspor kesehatan global — untuk memungkinkan perjalanan internasional di tengah pandemi COVID-19.

Negara itu juga terbuka untuk bekerja sama dengan Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee) untuk mengimunisasi atlet yang ikut serta dalam acara olahraga tersebut.

China juga akan menyiapkan lokasi vaksinasi regional untuk menyuntik warganya di luar negeri. Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada konferensi pers tahunannya.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi tidak merinci apakah para pelancong yang memegang dokumen itu masih harus menjalani karantina saat memasuki China. [FOTO: REUTERS]

“Kami akan memperkenalkan sertifikat kesehatan internasional … dan meluncurkan versi China dari dokumen perjalanan kesehatan internasional elektronik,” katanya, yang memungkinkan verifikasi tes asam nukleat dan catatan vaksinasi, seperti dikutip The Straits Times.

Wang tidak menjelaskan secara rinci tentang negara mana yang akan dimasukkan dan apakah para pelancong yang memegang dokumen tersebut masih harus menjalani karantina saat memasuki China.

Beijing juga akan meluncurkan operasi “Spring Seed” — sebuah inisiatif untuk memvaksinasi warga di luar China, menggunakan vaksin buatan China dan buatan luar negeri.

“Apakah itu vaksin China atau vaksin luar negeri, selama itu aman dan dapat diandalkan, itu adalah vaksin yang baik,” katanya, menyerukan negara-negara untuk membuat dosis vaksin menjadi barang publik.

Beijing telah memberikan dosis gratis kepada 69 negara berkembang yang sangat membutuhkannya. Negara itu juga mengekspor vaksin ke 43 negara.

Tapi Wang tidak menjelaskan dengan tepat berapa banyak dosis yang telah diberikan.

“Kami juga bersedia bekerja sama dengan Komite Olimpiade Internasional untuk memberikan vaksin kepada para atlet yang bersiap mengikuti Olimpiade,” katanya.

“Kami menentang ‘nasionalisme vaksin’, tidak akan menerima adanya ‘kesenjangan kekebalan’, dan menolak segala upaya untuk mempolitisasi kerja sama vaksin,” tambahnya.

Ilustrasi vaksin COVID-19. [Foto: Reuters]

China sekarang memiliki 17 vaksin dalam uji klinis tetapi baru tiga — SinoPharm, Sinovac dan CanSino — yang telah disetujui untuk penggunaan darurat di dalam negeri.

Dengan wabah virus corona yang sebagian besar terkendali di negara itu, para ilmuwan China telah mencari para sukarelawan ke luar negeri, termasuk seperti Brasil dan Indonesia, untuk menjadi peserta dalam tahap pengujian akhir vaksin.

China juga telah berkomitmen memberikan 10 juta dosis vaksin untuk COVAX, aliansi internasional yang bekerja untuk memastikan akses yang sama ke vaksin COVID-19 untuk seluruh dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mulai Bulan Ini Rakyat AS Dapat BLT Rp 20 Juta per Kepala

Auckland, Kota Terbesar di Selandia Baru Akhiri Lockdown Ketat