CakapCakap – Cakap People! Telur adalah salah satu makanan favorit saat sarapan, biasanya diolah menjadi telur dadar, direbus, orak-arik, telur mata sapi, dan sering digabungkan dengan jenis makanan lain. Namun pakar nutrisi mengingatkan pengolahan yang salah justru akan membahayakan kesehatan.
Telur memang kaya gizi, termasuk protein. Akan tetapi mitos tentang telur membuat banyak orang menyingkirkan kuningnya, bahkan menghindari telur sama sekali. Ahli gizi Dr. Kellyann Petrucci menyebut telur mengandung kolin, yang membuatnya sangat bergizi.
“Kolin membantu membentuk sel-sel membran yang kuat dan lentur. Asupan banyak kolin bisa mencegah depresi, kehilangan memori, dan kecemasan,” katanya kepada delish.com.
Hindari memasak tak sehat
Telur juga kaya riboflavin, zat besi, seng, folat, fosfor, vitamin A, D, B6, dan B12. Anda mungkin pernah mendengar rumor makan terlalu banyak telur bisa meningkatkan kadar kolesterol. Namun Petrucci menekankan telur tak berpengaruh banyak pada kadar kolesterol.
Jadi, apa yang harus kita perhatikan saat mengolah telur untuk sarapan?
Petrucci menekankan dua hal penting yang harus diperhatikan untuk menghindari efek negatif telur bagi kesehatan.
Yang pertama, ia mengingatkan risiko menggabungkan telur dengan daging yang sarat sodium dan lemak jenuh, seperti sosis dan daging olahan lain. Kedua, Petrucci juga meminta untuk tidak memasak telur dengan minyak yang mengandung lemak jenuh.