in ,

Butuh 16 Orang untuk Menghitung Uang Kakek Ini, Nominalnya Capai Ratusan Juta

Uang tersebut disimpan menjadi 8 karung

CakapCakap – Cakap People, bagaimana cara kamu menyimpan uang? Tampaknya setiap orang mempunyai kebiasaan yang berbeda-beda dalam menyimpan uang. Namun mayoritas memilih guna menyimpan cuan ke bank agar lebih aman dan terjaga.

Tetapi tak sedikit orang yang menyimpan uang mereka dengan cara yang unik. Termasuk kakek yang satu ini.

Berusia 81 Tahun

Menyimpan uang sejak lama. Gambar via tribunnews.com

Payuri atau yang akrab disapa Biok merupakan seorang renta berusia 81 tahun. Ia tinggal sendirian di kediamannya meskipun mempunyai keluarga. Kakek tersebut tinggal di kota Payakumbuh, Sumatra Barat.

Meskipun tinggal seorang diri, namun Payuri memiliki cara simpan cuan yang unik, yakni dimasukkan ke dalam karung. Nominalnya pun tak main-main, mencapai Rp 100 juta. Sebelumnya kakek tersebut diketahui mempunyai 1 karung uang yang bernilai Rp 81 juta. Cuan itu terdiri dari pecahan Rp 1.000 sampai Rp 100.000

Namun setelah diusut lebih lanjut, ternyata Biok masih menyimpan 8 karung uang lagi. Karung-karung tersebut ditemukan oleh petugas kelurahan Tigo Koto Diate bersama pihak keluarga pasca melakukan pencarian pada Senin (22/02) sampai Rabu (24/02).

Melibatkan 16 Orang untuk Menghitung

Uang yang disimpan ada yang sudah tidak beredar. Gambar via tribunnews.com

Duit yang disimpan oleh Biok dalam 8 karung ini tersusun atas uang kertas dan logam. Aset tersebut lantas dihitung oleh pihak keluarga, RT, RW, serta pihak kelurahan. Sehingga total diperlukan 16 orang guna menghitung uang kakek tersebut.

“Totalnya ada delapan karung baru yang ditemukan,” terang Lurah Tigo Koto Diate Musleniyetti dikutip dari Kompas.

Usai dihitung, ternyata uang yang terkumpul mencapai angka seratusan juta rupiah.

“Baru sekitar Rp 40 juta yang selesai dihitung dan masih banyak lagi,” tambah Musleniyetti.

Ketika karung pertama dijumpai, uang-uang yang disimpan sudah tak beredar lagi di pasaran. Sehingga uang yang disimpan oleh Biok sudah sejak lama, yakni sekitar tahun 90-an.

Menurut Musleniyetti sendiri, Biok termasuk sosok yang pekerja keras. Pundi-pundi rupiah itu diperoleh Biok dari upah bekerja mencuci piring tiap ada pesta pernikahan yang diadakan di Payakumbuh dan sekitarnya.

Sang kepala desa setempat lalu menyarankan agar uang-uang tersebut disimpan di bank agar aman. Tak disangka bukan Cakap People?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Penyintas Kanker 29 Tahun Ini Terpilih Untuk Misi Sipil Pertama SpaceX Ke Luar Angkasa

Tak Mengindahkan Perintah Pengadilan, Malaysia Deportasi Ribuan Migran Asal Myanmar