CakapCakap – Cakap People, pada Senin (2/11/2020) Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern mengumumkan nama yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri (Menlu). Jabatan tersebut dipercayakan kepada Nanaia Mahuta.
Nanaia Mahuta merupakan perempuan dari suku Maori, penduduk asli Selandia Baru. Sebelum menjadi Menlu, Mahuta adalah Menteri Pembangunan Maori dan Pemerintahan Lokal. Nanaia Mahuta menjadi Menlu perempuan pertama Selandia Baru yang berasal dari keturunan penduduk asli negara tersebut.
Sebelumnya, jabatan itu dipegang oleh Winston Peters, pria yang juga berasal dari suku Maori. “Saya merasa terhormat atas kepercayaan yang diberikan untuk memimpin perundingan Selandia Baru dengan komunitas internasional,” kata Mahuta.
Melansir dari Kompas, banyak hal menarik tentang Mahuta. Selain menjadi perempuan Maori pertama yang menjadi Menlu, wajah Mahuta dihiasi tato berwarna hitam. Polanya juga sangat unik. Bukan untuk mengikuti tren, pola tersebut merupakan pola tato khas suku Maori.
Dilansir dari laman Zealand Tattoo, sebuah studio tato di Selandia Baru, tato Maori atau masyarakat lokal menyebutnya dengan moko merupakan kebudayaan asli Maori. Tradisi tersebut dianggap sakral. Tradisi suci dari Suku Maori menganggap bahwa kepala merupakan bagian dari tubuh yang paling suci.
Maka dari itu tato Maori yang paling populer diletakkan pada wajah. Bentuknya pun juga sangat khusus yang terdiri dari bentuk melengkung dan pola seperti spiral. Kebanyakan, tato ini menutupi seluruh wajah yang menyiratkan simbol pangkat militer, status sosial, kekuasaan, dan prestise.
Bagi suku Maori, tato menjadi sebuah ritus kedewasaan atau upacara kedewasaan. Itulah mengapa tato Maori sangat dihormati dan disakralkan. Tato biasanya dimulai saat remaja. Yang menarik, hingga hari ini tato tidak ada dua tato yang sama.
Setiap desain tato Maori selalu rumit dan detail serta menampilkan keahlian serta kesenian. Bukan hanya dari senimannya namun dari budaya Maori. Seniman tato Maori disebut tohunga ta moko yang berarti ahli moko.
Seorang ahli tato sangat dihormati, dan dianggap tapu yang berarti suci atau tidak bisa diganggu gugat. Tohunga ta moko kebanyakan laki-laki, namun beberapa perempuan juga berlatih menguasai seni ini.
Tak seperti tato pada umumnya, secara tradisional seniman tato Maori tidak menggunakan jarum. Mereka menggunakan pisau dan alat pahat yang terbuat dari gigi hiu, tulang runcing atau batu tajam. Pahat, juga disebut uhi, ada yang terbuat dari tulang albatros meskipun beberapa terbuat dari besi. Suku Maori menggunakan tinta untuk tato yang terbuat dari bahan alami.