CakapCakap – Meski tidak termasuk dalam kelompok negara-negara maju di Asia, namun ternyata Filipina tidak kalah juga dalam hal penciptaan teknologi terbaru loh, Cakap People! Negara tetangga Indonesia di bagian utara regional Asia Tenggara ini rupanya juga mampu menghasilkan teknologi canggih yang saat ini sedang dikembangkan oleh banyak negara-negara maju di Asia, dan bahkan juga di Eropa hingga Amerika Serikat. Teknologi itu dalam bidang transportasi, yakni mobil terbang.
Dilaporkan oleh Tempo.co, salah seorang warga Filipina bernama Kyxz Mendiola baru saja berhasil mengetes mobil terbang ciptaannya dalam sebuah acara peluncuran di Provinsi Batangas, Filipina, 23 September 2018. Mobil terbang itu mampu menyelesaikan uji terbang perdana pada ketinggian sekitar 25 kaki, atau 7,62 meter di atas tanah. Bahkan, salah seorang wartawan yang hadir dalam acara peluncuran tersebut juga sempat merasakan mengetes mengendarai mobil terbang di udara.
Mendiola sendiri menyebut mobil terbang ciptaannya tersebut dengan nama “Ultralight Aircraft”, yang memiliki rangka logam dengan cangkang serat karbon dan menyerupai struktur drone yang dapat terbang selama 12-15 menit. Desain pertama mobil terbang ciptaannya ini mengusung desain gaya hoverboard yang diarahkan dengan remote control. Menurut Merdeka.com, mobil terbang ini didukung dengan teknologi ‘multicopter’ yang biasanya ada pada drone, dan bisa melaju hingga kecepatan hingga 60 km per jam. “Itu luar biasa,” ungkap Mendiola setelah melakukan uji coba itu.
Sementara, di Amerika Serikat mobil terbang produksi perusahaan induk Volvo, Terrafugia disebut sudah bisa dipesan mulai bulan Oktober 2018, meski baru dilakukan pengiriman pada tahun depan, menurut laporan GalamediaNews.com. Mobil terbang bernama Transition ini sebenarnya adalah mobil listrik hibrid dengan dua kursi, namun bisa bertransisi dari kendaraan darat menjadi moda udara dalam hitungan detik. Kecepatannya sendiri ternyata mencapai maksimal 160 km per jam.
Memiliki bobot sekitar 550 kg, mobil terbang ini bisa bertahan di ketinggian 10 ribu kaki. Transition pun diyakini aman dioperasikan, termasuk untuk pendaratan baik di bandara mini ataupun diparkir langsung di depan rumah. Keren ya, Cakap People! Semoga Indonesia segera punya mobil terbang. [ED/RM]
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!