CakapCakap – Cakap People! Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia telah menyetujui penggunaan darurat vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh perusahaan farmasi milik negara Bio Farma di bawah lisensi dari Sinovac Biotech China.
Keputusan itu diambil tepat sebelum vaksinasi massal tahap kedua dimulai pada Rabu, 17 Februari 2021, yang menargetkan kelompok-kelompok prioritas seperti petugas layanan publik dan warga lanjut usia (lansia).
Vaksin Sinovac yang diimpor telah digunakan Indonesia sejak dimulainya vaksinasi massal pada 13 Januari 2021, dengan Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama di negara ini yang menerima suntikan tersebut bukan dalam uji klinis.
Setidaknya 1,1 juta orang, terutama tenaga medis sudah mendapatkan suntikan vaksin tersebut hingga Selasa, 16 Februari 2021.
Sinovac mengirimkan vaksin setengah jadi awal bulan ini yang menurut Kementerian Kesehatan dapat diproduksi menjadi setidaknya 9 juta dosis vaksin oleh Bio Farma.
“Vaksin buatan Bio Farma sudah disetujui dan sudah mendapatkan izin penggunaan darurat,” kata Kepala BPOM Penny Lukito dalam video conference di Jakarta, melansir The Jakarta Globe.
Pernyataannya datang ketika negara ini melihat peningkatan kasus virus corona baru dengan tambahan 10.029 kasus dalam 24 jam terakhir, menjadikan jumlah total kasus menjadi 1,23 juta hingga Selasa, 16 Februari 2021.
Jumlah kasus harian COVID-19 pada hari Selasa adalah yang tertinggi dalam sembilan hari terakhir, ketika lonjakan pasca-liburan tampaknya telah hilang.
Rekor jumlah kasus tertinggi dalam sehari adalah 14.518 yang tercatat pada 30 Januari 2021.
Jumlah total kasus aktif COVID-19 di Indonesia mencapai 160.689 atau 13 persen dari keseluruhan kasus yang dikonfirmasi, menurut data pemerintah.
Jawa Barat menjadi penyumbang terbesar terbaru untuk penghitungan kasus harian dengan 4.032 kasus pada Selasa. Ini merupakan kenaikan tertinggi sepanjang bulan ini. Provinsi terbesar di Indonesia ini melaporkan hanya 947 kasus sehari sebelumnya atau pada hari Senin.
Jawa Barat telah mencatat total di bawah 180.000 kasus sejak wabah dimulai.
Jakarta mencatat 1.861 infeksi baru pada hari Selasa, hitungan harian terkecil sejak 28 Januari 2021. Tetapi ibu kota negara ini tetap menjadi yang teratas untuk provinsi yang terkena dampak terburuk dengan telah mencatat total lebih dari 319.000 kasus.
Jakarta mencatat rata-rata 3.098 kasus per hari dalam periode 16 hari, dibandingkan dengan rata-rata 2.774 kasus per hari sepanjang Januari, menurut penghitungan Jakarta Globe.
Jawa Tengah telah menambahkan lebih dari 18.000 kasus month to date, sehingga jumlah total kasus menjadi 143.419 hingga Selasa.
Kasus baru mengalami penurunan yang stabil di Jawa Timur, tetapi tercatat ada penambahan lebih dari 10.000 kasus dalam 16 hari terakhir sehingga totalnya menjadi 123.280 hingga Selasa.
Empat provinsi terbesar di Indonesia berdasarkan populasi ini menyumbangkan 62 persen dari total jumlah kasus virus corona secara nasional.
Selain Jakarta, Bali dan Kalimantan Timur juga melanjutkan tren peningkatan infeksi baru.
Kalimantan Timur telah mencatat rata-rata 540 kasus per hari sejak 1 Februari sehingga totalnya menjadi sedikit di bawah 50.000. Provinsi tersebut rata-rata melaporkan 456 kasus per hari pada Januari.
Bali menambahkan 4.669 kasus dalam 16 hari terakhir dengan total 30.821.
Selama tiga minggu terakhir, Bali telah melampaui Banten, Sumatera Barat, dan Riau untuk menempati peringkat ketujuh di antara provinsi yang terkena dampak terparah.
Korban Meninggal Akibat COVID-19
COVID-19 telah menewaskan 3.598 orang di Indonesia bulan ini, sehingga total korban tewas menjadi 33.596 hingga Selasa.
Jawa Timur memiliki angka kematian tertinggi dengan total 8.668 kematian akibat COVID-19, setelah bertambah 55 orang meninggal pada Selasa.
Jawa Tengah melaporkan kematian harian tertinggi sebanyak 66 pada Selasa, sehingga jumlah total korban menjadi 6.016 orang.
Jakarta berada di urutan berikutnya dengan total 5.010 kematian, termasuk penambahan 49 orang pada hari Selasa saja.
Jawa Barat telah mencatat 2.132 kematian sejak wabah dimulai, sedangkan Kalimantan Timur adalah provinsi terakhir yang mencatat angka empat digit dengan 1.171 kematian.