CakapCakap – Cakap People! Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan fenomena El Nino berpotensi akan berlangsung hingga penghujung tahun 2023. Fenomena El Nino akan berdampak pada kemarau panjang karena berkurangnya curah hujan.
Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Fachri Radjab pun mengingatkan potensi kekeringan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), dan berkurangnya ketersediaan air tanah.
“Jadi El Nino ini fenomena yang saat ini memang sudah terjadi dan masih akan berlangsung sampai dengan akhir tahun ini, ini perlu kita antisipasi dampaknya ya, kekeringan, kebakaran hutan, ketersediaan air tanah yang berkurang,” ungkap Fachri dalam keterangannya, dikutip Selasa 1 Agustus 2023.
Fachri mengatakan saat ini sejumlah wilayah di Indonesia tercatat sudah lebih 60 hari atau sekitar dua bulan tidak terjadi hujan yakni di Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
“BMKG membuat yang namanya peta hari tanpa hujan, kita mengategorikan yang kategori ekstrim kalau sudah lebih dari 60 hari berturut-turut tanpa hujan. Dan itu sudah terjadi di Bali, NTB, NTT terjadi seperti itu,” kata Fachri.
Karena itu, Fachri mengajak masyarakat agar mengantisipasi dampak dari fenomena El Nino.
“Mari sama-sama kita antisipasi bersama mulai dari diri kita dulu, dari diri kita, dari keluarga, dari lingkungan. Jadi setiap kita punya tanggung jawab sosial masing-masing, contohnya tadi dengan yang sederhana aja menghemat air. Kita antisipasi dari diri sendiri, kembali kita mulai antisipasi dari diri kita,” tuturnya.
Klik DI SINI untuk melanjutkan membaca, Cakap People!