Seorang remaja berusia 17 tahun bernama Michael Brown yang berasal dari Houston, Texas memilih untuk memutuskan melanjutkan kuliah setelah lulus dari SMA Lamar. Lulus dari SMA dengan IPK 4,68 membuat remaja ini merasa memiliki harapan yang tinggi dan optimis akan diterima di perguruan tinggi yang ia inginkan.
Kemudian ia memutuskan untuk mendaftar di 20 Universitas termasuk pula 4 Ivy League agar semakin besar kesempatannya untuk bisa diterima. Namun remaja ini nampaknya memang meremehkan kemungkinan bahwa ia akan diterima pada setiap universitas yang ia pilih. Dalam hal ini yang menjadi masalah bukanlah diterima atau tidaknya melainkan yang menjadi masalah adalah memilih universitas mana yang akan dimasuki untuk melanjutkan studi.
Pada sebuah wawancara yang dilakukan dengan Michael, diketahui bahwa ia mengaku terkejut setelah tahu bahwa dirinya berhasil diterima di masing-masing perguruan tinggi tempat ia mendaftarkan diri. menanggapi kabar tersebut, pihak Kepala sekolah serta guru-guru SMA Lamar justru tidak merasa kaget sama sekali.
Sebab dengan nilai IPK-nya tinggi serta aktivitasnya dalam kegiatan ekstrakurikuler yang banyak memang sudah menjadi pertimbangan yang cukup untuk bisa diterima di universitas bergengsi. Tetapi hal tersebut membuat Michael belum mampu memutuskan memilih universitas yang sudah menerimanya.
Akhirnya ia mempersempit pilihan dengan memilih 7 universitas yaitu Stanford, Harvard, the University of Pennsylvania, Yale, Northwestern, Georgetown dan Princeton. Michael juga mengungkapkan bahwa dalam keberhasilannya ini sang ibu memiliki peran yang sangat penting untuk pendidikannya.
Pada saat Michael berusia 8 tahun, orangtuanya sudah bercerai. Setelah itu ibunya harus berjuang keras untuk bisa memperoleh gelar dari Houston Community College. Hal tersebut ternyata membuat sang ibu bisa memperoleh pekerjaan yang lebih baik sehingga bisa menghidupi keluarganya.
Atas kegigihan sang ibu itulah Michael memperoleh inspirasi untuk bisa sukses dan bisa masuk di perguruan tinggi setelah lulus SMA. Namun Ibu Michael tak peduli dengan universitas mana yang akan dipilih. Sebab sang ibu telah mempercayakan pada Micahel bahwa anaknya tersebut mampu memiliki masa depan yang cerah.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!