Konon, dulunya Kesultanan Brunei menguasai satu Pulau Kalimantan dan sejumlah wilayah Filipina. Meski hal ini masih diperdebatkan oleh para sejarawan, ada keunikan lain yang membuat Brunei Darussalam punya posisi penting di Asia Tenggara. Apa lagi kalau bukan cadangan minyak dalam jumlah besar, bro? Bahkan, ada yang mengatakan kalau Brunei Darussalam punya ladang minyak paling luas di Asia Tenggara!
Negara mungil nan kaya minyak ini sering dijadikan tempat tujuan kerja bagi sebagian saudara kita sebangsa dan setanah air. Sedikit sekali yang menjadikan Brunei Darussalam sebagai negara tujuan wisata. Ada banyak hal yang bisa dipetik saat mengunjungi Brunei, salah satunya adalah inisiatif dan kecerdikan pemerintah Kerajaan Brunei dalam memanfaatkan uang melimpah yang dihasilkan dari ladang minyak. Alam benar-benar terjaga dengan baik. Uang yang melimpah tak serta-merta membuat Brunei Darussalam mengorbankan hutan hujan tropis sebagai ladang kelapa sawit, lho.
Fakta di atas membuat Brunei Darussalam pas banget untuk dijadikan target traveling kamu berikutnya. Ada banyak tempat menarik yang bisa kamu kunjungi di negara mungil ini, di antaranya bisa kamu simak di bawah ini.
Kampong Ayer
Buat kamu pemandangan di Kampong Ayer mungkin bukan hal yang asing. Ya, di negara maritim seperti Indonesia, suasana seperti di Kampong Ayer dapat dengan mudah ditemui. Tapi, kamu bakal terpesona oleh penataan yang rapi dan kehidupan di tepi Sungai Brunei yang ramah lingkungan. Ada sekitar 30 ribu orang mendiami tempat ini. Menurut pemerintah setempat, sekitar satu abad yang lalu hampir setengah penduduk Brunei tinggal di Kampong Ayer. Bahkan, hingga detik inipun masih banyak orang Brunei yang enggan pindah ke rumah di daratan.
Uniknya, gaes, kamu dapat menemukan sekolah, masjid, kantor polisi dan kantor pemadam kebakaran di Kampong Ayer. Semuanya terapung, gaes! Keunikan Kampong Ayer yang semacam inilah yang membuat Antonio Pigafetta yang berkunjung ke sana di tahun 1521 menjulukinya sebagai ‘Venice of the East’. Jangan salah sangka, gaes. Meskipun semua warga hidup di atas air, di bahu jalan kamu bakal menemukan deretan mobil mewah, lho.
Bandar Seri Begawan
Di benak kamu pasti ada pikiran kalau Bandar Seri Begawan bakalan punya tampilan yang sangat mencolok; suatu ciri khas kota yang dibangun menggunakan uang dari penambangan minyak bumi. Kesan itu bakalan sirna ketika kamu mengunjungi ibukota Brunei Darussalam, karena hanya ada segelintir bangunan megah dan mentereng seperti istana kerajaan, masjid agung dan juga beberapa hotel. Itu saja. Tidak ada kesan mewah dan berlebihan di kota ini.
Kamu jangan pernah memimpikan kehidupan malam sebagaimana di Jakarta atau Surabaya, gaes. Nyaris tidak ada hal seperti itu di Bandar Seri Begawan; kehidupan kota hanya berkisar antara shopping mall dan restoran. Terasa membosankan? Bisa jadi. Kota Bandar Seri Begawan ini terletak di tepi utara Sungai Brunei, sekitar 12 km dari Teluk Brunei. Posisinya yang strategis itu membuat Bandar Seri Begawan terlindung dari serangan laut dan serangan tsunami atau badai.
Sumbiling Eco Village
Sumbiling Eco Village pas banget buat kamu yang suka dengan petualangan alam bebas dan atmosfer nyaman yang membuat siapapun merasa riles. Lokasi yang lumayan terpencil ini berada tak jauh dari tepian sungai dan siap menawarkan makanan Iban yang gurih dan lezat serta penginapan dari bambu atau tenda. Tidak perlu khawatir akan kenyamanan karena semua akomodasi ini dilengkapi oleh tempat tidur yang nyaman, kelambu dan kipas angin. Di sini kamu juga bisa melakukan sejumlah aktifitas outdoor mulai dari jalan-jalan di tengah malam, menelusuri hutan atau mampir ke Ulu Temburong National Park.
Ulu Temburong National Park
Taman nasional ini berada di jantung hutan hujan tropis yang eksis secara alami dengan luas 500 km persegi dan mencakup sebagian besar selatan Temburong. Jangan pernah melupakan Ulu Temburong National Park begitu tiba di Brunei, gaes. Saking luasnya taman nasional ini, dan tingginya hasrat pemerintah Brunei untuk menjaga kelestariannya, area yang tersedia untuk dijelajahi turis hanyalah 1 km persegi saja. Hanya para ilmuwan yang diperkenankan masuk lebih jauh ke dalam taman nasional ini.
Meski begitu, kamu masih bisa melakukan aktifitas rekreasi lain di Taman Nasional Ulu Temburong, seperti canopy walk, jungle walk, berenang di air pegunungan yang dingin dari Sungai Temburong. Ada sekitar 400 jenis kupu-kupu di tempat ini. Kalau kamu ingin menikmati burung dan berbagai hewan, sebaiknya kamu tiba di kala matahari terbit dan atau terbenam.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Pelaku LGBTQ Akan Dihukum Cambuk dan Rajam di Brunei Darussalam – CakapCakap