CakapCakap – Cakap People, di hutan Pennsylvania, Amerika Serikat ahli biologi menemukan burung yang memiliki kondisi sangat langka. Secara genetic, burung tersebut mempunyai penampilan fisik ganda yaitu separuh jantan dan separuh betina.
Bahkan di tubuh burung tersebut menampilkan kedua karakteristik yang mewakili masing-masing kelamin. Dikutip Kompas dari media IFL Science, Jumat (9/10/2020) peneliti dari Museum Sejarah Alam Carnegie menemukan burung unik tersebut pada 24 September lalu.
Burung ini adalah jenis grosbeak berdada merah (Pheucticus ludovicianus), pemakan biji-bijian. Habitatnya, banyak ditemukan di sebagian besar Amerika Utara bagian timur. Jantan dari spesies tersebut memiliki bulu yang berwarna-warni.
Namun keanehan terlihat pada satu spesies grosbeak berdada merah ini. Saat ditemukan, burung ini memiliki warna bulu khas yang berbeda pada sisi tubuhnya. Sisi kanan berwarna kemerahan layaknya bulu pada burung jantan. Sedangkan sisi kiri berwarna coklat oranye mirip bulu pada burung betina.
Menurut peneliti, kondisi itu disebut gynandromorphism bilateral namun hal ini sangat jarang ditemukan.
“Temuan ini luar biasa dan merupakan pengalaman sekali seumur hidup. Gynandromorphism bilateral jarang ditemui namun itu hal yang normal. Kondisi ini pun juga memberikan contoh dari proses genetik menakjubkan yang hanya sedikit ditemui,” ungkap Annie Lindsay, program manager di Powdermill Nature Reserve, pusat riset burung yang menjadi bagian dari Museum Sejarah Alam Carnegie.
Dalam catatan Powdermill Nature Reserve, selama 60 tahun terakhir, peneliti menemukan setidaknya 10 spesies dengan Gynandromorphism bilateral. Kondisi gynandromorphism bilateral terjadi karena alasan berbeda pada tiap spesies.
Pada burung, bisa terjadi ketika telur secara tak sengaja berkembang dengan dua inti. Satu inti membawa Z, sedang yang lain W. Jika telur dibuahi oleh sperma yang membawa dua Z kromosom jantan, sel telur berkembang dengan kromosom ZZ (jantan) dan ZW (betina).
Kecil kemungkinan terjadinya gynandromorphy, namun kondisi ini juga terjadi pada sejumlah hewan lainnya.
Selain menemukan kondisi langka kelamin ganda pada burung tersebut, awal tahun ini peneliti mendokumentasikan penemuan lebah dengan gynandromorph. Lebah tersebut memiliki kelainan dengan sisi jantan dan betina pada satu tubuh.