Nyak Sandang, Sosok Indonesia yang Ikut Patungan Beli Pesawat Pertama untuk Negeri

Nama Nyak Sandang sempat memenuhi pemberitaan beberapa waktu lalu. Nyak Sandang merupakan sosok yang menjual harta bendanya demi ikut patungan membeli pesawat pertama Indonesia di tahun 1950. Atas budi baiknya ini, Presiden Jokowi akan memenuhi beberapa permintaannya.

Nyak Sandang ikut berkontribusi dalam pembelian pesawat saat Presiden Soekarno mencari tambahan dana ke Aceh untuk membeli pesawat pertama. Pada waktu itu Nyak Sandang yang berumur 23 tahun bersama ayahnya ikut berkontribusi dengan menjual sepetak tanah dan 10 gram emas untuk bisa ikut patungan.

Dari hasil penjualan tersebut, uang sebesar Rp 100 diberikan untuk negara untuk dikumpulkan bersama dana sumbangan lain guna membeli pesawat. Akhirnya terkumpul juga uang Rp 120 ribu untuk membeli pesawat Seulawah R-001 dan Seulawah R-002 yang menjadi cikal bakal pesawat Garuda Indonesia.

Nyak Sandang yang kini berusia lebih dari separuh baya pun memiliki keinginan untuk bertemu Presiden Jokowi. Dan ia berhasil menemuinya Rabu, 21 Maret lalu. Nyak Sandang datang sambil membawa bukti obligasi Pemerintah Indonesia tahun 1950 sebagai bukti bahwa dirinya termasuk orang yang menyumbang dana pembelian pesawat.

Pada saat pertemuan, ada 3 permintaan yang dilontarkan oleh Nyak Sandang. Pertama, ia ingin dibiayai operasi katarak, kedua ingin dibangunkan masjid di Aceh, dan yang ketiga ingin diberangkatkan haji. Atas permintaan tersebut, Presiden Jokowi bersedia memenuhi permintaan tersebut dengan mengecek seluruh kondisi yang ada.