CakapCakap – Jepang merupakan salah satu negara yang terbilang maju dalam segi teknologi serta informasi. Walau demikian, negara ini dikenal memiliki budaya yang seolah tak pernah luntur termakan oleh usia. Tetapi ada hal yang cukup unik dari negara yang satu ini Cakap People. Di mana orang-orang di Jepang tak pernah memberikan tip pada pegawai restoran.
Tentu hal tersebut berbanding terbalik dengan negara-negara maju lain seperti Amerika dan sekitarnya. Tampaknya terdapat penjelasan tersendiri yang mengakibatkan tidak adanya pemberlakuan tip untuk pegawai restoran di Jepang. Ingin tahu alasannya? Simak ulasan berikut ini yuk!
1. Selalu memberikan pelayanan terbaik
Umumnya, orang Jepang memiliki karakter yang sangat baik. Walau apapun jenis pekerjaannya. Alhasil tanpa mengandalkan sebuah tip, maka pekerjaan dari para pegawai restoran sudah bisa diandalkan. Sehingga tip dirasa tak perlu lagi diberikan. Apalagi budaya orang Jepang menganggap jika pemberian tip pada pegawai restoran terkesan aneh serta tak sopan.
2. Adanya pengganti tip
Umumnya jika kamu berkunjung ke restoran Jepang pasti akan disuguhi oleh hidangan pembuka berukuran mini bernama Otoshi. Walau kamu tak meminta hidangan pembuka tersebut, namun harus tetap diterima serta dibayar. Umumnya hidangan pembuka tersebut dihargai senilai 500 Yen atau setara dengan Rp 65.800 per kepalanya. Jadi, secara tak langsung hidangan pembuka bernama Otoshi ini memaksa kamu untuk membayar tip pada restoran. Jika tak ada Otoshi maka biasanya restoran akan menggantinya dengan pemberlakuan pajak layanan meja. Alhasil pegawai restoran masih tetap bisa mendapatkan tip dalam bentuk lain.
3. Bukan bagian dari budaya
Orang Jepang menganggap jika memberikan tip merupakan hal yang kurang sopan. Hampir serupa dengan Amerika, Negeri Sakura juga mempunyai aturan pekerjaan yang pantas serta tidak untuk menerima tip. Namun, dalam industri sektor jasa tak termasuk golongan yang berhak menerima tip. Sebab, mereka menganggap jika pegawai restoran telah mendapatkan upah per jam yang terbilang tinggi. Sehingga tak perlu diberikan tip lagi.
4. Pegawai resto dapat jatah makan
Pegawai restoran di Jepang umumnya mendapatkan jatah makan sebanyak 1 kali sehari. Sehingga uang jajan untuk pegawai tak diperlukan lagi. Sebab telah diganti oleh jatah makanan. Umumnya, jatah makanan tersebut dibuat dari bahan-bahan yang terdapat di dapur. Sehingga tak jarang rasanya lezat serta dapat dipromosikan sebagai menu baru untuk konsumen.
5. Terdapat waktu istirahat pada resto Jepang
Berbeda dengan kedai makanan saji yang bisa buka hingga 24 jam, restoran Jepang punya waktu jeda untuk istirahat. Biasanya di jam setelah makan siang maka restoran akan tutup. Kemudian baru akan buka pada sore hari. Selain itu, sore hari pegawai yang bertugas pun berganti sebab menerapkan sistem shift. Jadi dapat disimpulkan apabila kerja pegawai di restoran Jepang ini tak terlalu lama. Alhasil upah mereka sudah bisa dikatakan cukup dari gaji restoran semata. Tak perlu tip lagi dari pengunjung.
Setiap negara memiliki budaya serta nilai-nilai sosial yang berbeda. Sehingga, jika orang Jepang mengira apabila budaya memberi tip tak sopan atau cenderung aneh maka sah-sah saja Cakap People. Sebab, pendapat orang terkait tip memang berbeda-beda. Jadi, jika berkunjung ke restoran Jepang kamu tak perlu mengeluarkan tip untuk pegawainya ya!
2 Comments
Leave a Reply2 Pings & Trackbacks
Pingback:Kaca Mobil Berembun Saat Hujan? Ini Cara Mudah Mengatasinya! | Cakap Cakap
Pingback:Ikut Seleksi Rekrutmen Bersama BUMN 2019, Kapan Mulai Kerja? - CakapCakap