CakapCakap – Cakap People! Setelah berhasil menurunkan berat badan, sebagian orang mungkin kembali mengalami kenaikan bobot. Menerapkan diet tinggi protein bisa membantu mempertahankan hasil penurunan berat badan dengan lebih baik.
Menurut ulasan literatur terbaru, kenaikan berat badan merupakan hal yang cukup umum terjadi setelah seseorang berhasil menurunkan berat badan. Menurut meta analisis pada 2001, misalnya, sekitar 50 persen berat badan yang berhasil diturunkan akan kembali dalam waktu dua tahun, sedangkan 80 persen berat badan yang berhasil diturunkan akan kembali dalam lima tahun.
Studi terbaru yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa diet tinggi protein bisa mencegah kembali naiknya berat badan setelah menjalani diet restriksi, seperti intermittent fasting atau diet sangat rendah kalori. Melalui jurnal Nature Metabolism, tim peneliti mengungkapkan bahwa diet tinggi protein bisa menurunkan penyerapan lemak di usus.
Selain itu, tim peneliti melakukan analisis terhadap sampel feses tikus yang menerapkan diet tinggi protein dan diet normal. Analisis tersebut menemukan bahwa tikus yang menerapkan diet normal memiliki tingkat bakteri Lactobacillus yang lebih tinggi dibandingkan tikus yang menerapkan diet tinggi protein.
Seperti dilansir Nutrition Insight, peningkatan Lactobacillus dan metabolitnya bisa meningkatkan penyerapan lemak di usus. Kondisi ini bisa menyebabkan akumulasi lemak yang cepat. Diet tinggi protein bisa menghambat pertumbuhan Lactobacillus usus tersebut.
“Studi ini mengindikasikan bahwa diet tinggi protein yang dilakukan setelah diet restriksi jangka pendek, seperti intermittent fasting atau diet sangat rendah kalori bisa mencegah kenaikan berat badan kembali,” jelas asisten profesor di bidang ilmu penyakit dalam spesialis obesitas dari UT Southwestern Medical Center, Dr Tonia Vinton, seperti dilansir Medical News Today, Rabu, 14 Desember 2022.
Tim peneliti mengungkapkan bahwa studi ini masih memiliki keterbatasan karena hanya dilakukan pada hewan tikus. Studi lebih lanjut pada manusia perlu dilakukan untuk mengonfirmasi temuan tersebut.
Mempertahankan Hasil Diet
Ahli endokrinologi dari Ethos Endocrinology, Dr Aleem Kanji, turut merekomendasikan konsumsi protein yang cukup untuk menjaga berat badan. Namun, jumlah protein yang dikonsumsi tidak harus besar. Jumlah asupan protein yang tepat untuk masing-masing individu bisa disesuaikan dengan komposisi tubuh mereka.
“Asupan protein yang cukup membantu mempertahankan massa tubuh tanpa lemak selama fase aktif penurunan berat badan,” ujar Dr Kanji.
Profesor di bidang gizi dari University of Illinois Chicago, Krista Varady PhD, memberikan beberapa tips lain untuk mempertahankan berat badan ideal setelah berdiet. Ia merekomendasikan untuk mengurangi asupan makanan olahan, memperbanyak konsumsi sayur dan buah, dan berjalan minimal 8.000 langkah per hari.
Selain itu, cari tahu kebutuhan asupan kalori harian dan pantau asupan kalori. Lalu,biasakan diri memasak sendiri alih-alih membeli makanan di luar rumah.
Sebagai tambahan, ahli endokrinologi di Texas Diabetes and Endocrinology, Dr Keta Pandit, mengatakan perbaikan pola makan juga perlu diimbangi dengan olahraga. Kombinasi keduanya, menurut Dr Pandit, memegang peranan penting dalam menjaga hasil penurunan berat badan setelah berdiet.
“Jenis olahraga juga penting dalam perjalanan penurunan berat badan,” kata Dr Pandit.