CakapCakap – Cakap People, pasti kamu tak asing lagi bukan dengan bahan plastik? Bukan hanya merusak ekosistem, plastik juga dianggap tidak baik bagi kesehatan. Dewasa ini plastik sering kita jumpai dalam bentuk gelas dan piring.
Namun siapa sangka jika minum dari gelas plastik dapat berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh. Biasanya gelas plastik digunakan sebagai wadah saat acara-acara besar seperti ulang tahun, pernikahan, hingga syukuran.
Penggunaan gelas plastik saat ini juga makin marak seiring berkembangnya tren minuman kemasan. Mulai dari teh boba hingga kopi kemasan paling sering memakai gelas plastik sebagai wadah.
Tetapi perlu kamu ketahui jika secara tak langsung plastik dapat membahayakan kesehatan. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di ACS Publications tahun 2019 silam menyebut jika plastik dibuat melalui bahan-bahan kimia berbahaya.
Perpaduan kimia tersebut dapat mengakibatkan toksikologi atau racun pada manusia bila sering dipakai.
Bahan kimia yang dicemaskan dapat mengganggu kesehatan ialah bishphenol-A atau yang akrab kita kenal dengan BPA, di mana biasanya ada dalam kemasan plastik sekali pakai. Sedangkan BPA umumnya dipakai dalam pembuatan wadah minuman maupun makanan.
Niyla Carson selaku ahli gizi menjelaskan jika minum dari wadah gelas plastik yang tinggi kandungan BPA dapat berdampak pada sistem imunitas tubuh.
“Minum dari cangkir yang tinggi kandungan BPA dapat membuat daya tahan tubuh berkurang,” jelas Carson dikutip CNN Indonesia dari Eat This, Not That!
Walau demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut guna membuktikan sejauh mana dampak BPA terhadap kekebalan tubuh. Tetapi yang jelas, kandungan BPA dalam plastik yang ikut terbawa minuman atau makanan dapat berbahaya bagi kesehatan.
Terlebih BPA dikatakan bisa meniru struktur serta fungsi hormon estrogen. Alhasil BPA yang masuk ke tubuh dapat berpengaruh pada proses pertumbuhan, perbaikan sel, hingga fungsi reproduksi.
Selain itu, BPA juga dicemaskan mempunyai kemampuan guna berinteraksi dengan reseptor hormon lain, misalnya hormon tiroid. Kemungkinannya BPA dapat mengubah fungsi hormon toroid serta berpengaruh pada kesehatan.
Pemakaian gelas plastik yang sama secara rutin juga bisa tingkatkan risiko infeksi bakteri lantaran higienitasnya kurang begitu terjaga. Gelas plastik umumnya mempunyai ruang kecil di permukaan.
Nah, ruang kecil itu dapat jadi tempat air liur berkumpul lalu menumpuk di waktu bersamaan. Alhasil terdapat pertumbuhan bakteri di permukaan gelas plastik. Oleh karena itu, sebaiknya hindari menggunakan gelas plastik ya Cakap People.