CakapCakap – Cakap People! Benarkah kerja berlebihan bisa menyebabkan obesitas? Kerja keras memang bagian dari resep sukses, tapi pernahkah kamu berpikir bahwa terlalu banyak kerja justru bisa merusak kesehatan? Salah satu dampaknya yang sering kali tidak disadari adalah obesitas.

Jika terus dibiarkan, pola kerja berlebihan bisa membuat kamu terjebak dalam gaya hidup yang tidak sehat. Berikut adalah empat hal yang perlu diketahui terkait hal tersebut, seperti dilansir dari Hindustan Times.
1. Kehilangan Waktu untuk Olahraga
Terlalu banyak kerja biasanya membuat kamu sulit menyisihkan waktu untuk berolahraga. Apalagi jika pekerjaan kamu mengharuskan duduk di depan komputer berjam-jam tanpa ada jeda. Akibatnya, tubuh jadi lebih sering diam dan aktivitas fisik berkurang drastis.
Padahal tubuh kita butuh bergerak untuk membakar kalori dan menjaga berat badan tetap ideal. Kalau sudah begini, tubuh pun mulai mengalami penurunan metabolisme dan kalori yang seharusnya terbakar malah menumpuk menjadi lemak.
Cobalah untuk menyisipkan aktivitas fisik ringan seperti stretching atau berjalan kaki selama beberapa menit setiap 1-2 jam sekali. Ini bisa membantu mencegah penambahan berat badan.
2. Stres Kerja Tingkatkan Keinginan Makan Berlebih
Stres kerja bisa menjadi pemicu munculnya keinginan makan yang tidak terkendali. Ketika stres, tubuh memproduksi hormon kortisol yang bisa meningkatkan nafsu makan, terutama untuk makanan yang tinggi gula dan lemak. Kebiasaan makan berlebihan ini sering disebut dengan stress eating dan bisa berakibat fatal bagi berat badan kamu.
Cobalah untuk menemukan cara alternatif dalam mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau sekadar berjalan-jalan santai di luar. Mengurangi stres bisa membantu menurunkan keinginan makan berlebihan dan menjaga berat badan tetap terkendali.
3. Pengaruh Pola Tidur pada Berat Badan
Rata-rata orang yang bekerja berlebihan sering kali mengorbankan waktu tidur. Bisa jadi kamu sering begadang untuk menyelesaikan pekerjaan atau malah terjaga karena kecemasan soal deadline yang menumpuk. Namun, tahukah kamu bahwa kurang tidur bisa mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur rasa lapar?
Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur bisa meningkatkan hormon ghrelin (hormon yang membuat kita merasa lapar) dan menurunkan hormon leptin (hormon yang membuat kita merasa kenyang). Akibatnya, kamu jadi lebih sering merasa lapar, bahkan setelah makan. Ini bisa menyebabkan makan berlebihan yang pada akhirnya berujung pada penambahan berat badan.
4. Hubungan Gaya Hidup Sedentari dengan Obesitas
Cakap People! Terlalu banyak duduk bisa jadi salah satu faktor utama penyebab obesitas. Gaya hidup sedentari atau duduk terus-menerus akibat pekerjaan kantor sangat berhubungan dengan peningkatan berat badan dan risiko penyakit jantung.
Pekerjaan yang mengharuskan kamu duduk berjam-jam bisa membuat pembakaran kalori menjadi lebih lambat. Ditambah lagi, sering kali orang yang bekerja lama di depan komputer atau laptop cenderung ngemil atau makan tanpa disadari. Hal ini lama-kelamaan bisa memicu obesitas.
Jadi, apa yang bisa kamu lakukan untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kesehatan tubuh? Mulailah dengan langkah-langkah kecil yang bisa membantu kamu menghindari obesitas, meski jadwal kerja sangat padat. Dengan menjaga keseimbangan antara kerja dan kesehatan, kamu bisa tetap produktif tanpa harus mengorbankan tubuh kamu.