CakapCakap – Cakap People! Ketika masyarakat dunia tengah berjuang menghadapi virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19, kini muncul kasus virus di China yang menjadi perhatian warganet, yaitu hantavirus!
Menurut laporan Global Times, Selasa, 24 Maret 2020, seorang pekerja migran dari Lincang, sebuah kota di Provinsi Yunnan, China Barat Daya, meninggal tiba-tiba pada hari Senin, 23 Maret 2020, ketika melewati Ningshan, Provinsi Shaanxi, China Barat Laut, saat dalam perjalanan pulang dari bekerja. Pekerja itu dinyatakan positif hantavirus dan negatif untuk COVID-19.
Tidak ada kasus hantavirus yang dilaporkan sebelumnya dan penyelidikan telah dilakukan untuk mengatasi kasus tersebut, menurut Kantor Berita Xinhua, mengutip surat edaran yang dirilis pada hari Selasa, 24 Maret 2020 oleh komisi kesehatan setempat di Lincang.
Kota ini dengan cepat memulai pemantauan dan penyaringan untuk penyakit ini dan penyelidikan epidemiologis sedang dilakukan. Sebuah tim khusus telah dikirim ke kabupaten Ningshan sebagai respon atas kasus hantavirus tersebut, sesuai dengan surat edaran oleh komisi kesehatan setempat.
Surat edaran sebelumnya yang dikeluarkan kabupaten Ningshan mengatakan bahwa pekerja migran yang meninggal tersebut memiliki nama keluarga yang diidentifikasi sebagai Tian. Ia adalah seorang staf perusahaan makanan akuatik di Provinsi Shandong, China Timur. Ia merasa tidak sehat ketika melewati daerah itu dan meninggal setelah segala upaya penyelamatan gagal pada pukul 07.00 pagi pada hari Senin, 23 Maret 2020.
Sampel tambahan dua orang dengan gejala demam dan orang lain yang bersama Tian diajukan untuk pengujian hantavirus.
Inilah yang perlu kamu ketahui tentang hantavirus
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China menerangkan, pasien yang terinfeksi hantavirus akan menunjukkan gejala termasuk demam, perdarahan dan kerusakan ginjal, kata laporan media China.
Masa inkubasi hantavirus biasanya tujuh hari sampai dua minggu, dengan kasus yang jarang menunjukkan gejala sedikitnya empat hari atau selama dua bulan. Gejala awal termasuk kelelahan, muntah dan pipi kemerahan.
Manusia bisa terkena hantavirus dari tikus yang terinfeksi, baik dari daerah pedesaan atau lingkungan rumah tangga seperti hewan peliharaan. Manusia juga dapat terkena dari aerosol dari kotoran hewan atau urin atau melalui kontak dengan mata, hidung atau mulut. Manusia juga dapat terinfeksi oleh gigitan tikus yang terinfeksi.
Sejauh ini tidak ada penularan langsung dari manusia ke manusia, menurut laporan media.
Di China, vaksin untuk hantavirus telah ada di pasaran selama hampir 20 tahun, dan menggunaakan vaksin dipandang sebagai cara paling efektif untuk mencegah infeksi hantavirus.
Studi imunologis telah menunjukkan tingkat perlindungan 92 persen, enam tahun setelah imunologi dasar, menunjukkan kebanyakan orang tidak memerlukan suntikan vaksin kedua untuk hantavirus, kata laporan media.
China telah mengamanatkan program vaksin untuk hantavirus di wilayah dan kelompok berisiko tinggi sejak 2008.
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Satu Pengunjung ‘Pesta Virus Corona’ yang Sengaja Menentang Social Distancing Terinfeksi COVID-19 di AS - CakapCakap