CakapCakap – Cakap People, akhirnya pihak manajemen PT Indomarco Prismatama yang merupakan pengelola Indomaret turut buka suara menanggapi aksi boikot produk yang dilakukan para pekerja atau buruh. Aksi boikot tersebut dimulai pada Kamis (27/05).
Wiwiek Yusuf selaku Direktur Pemasaran Indomarco Prismatama mengajak semua karyawan serta masyarakat guna mendorong aktivitas pemulihan ekonomi. Tentunya pernyataan tersebut turut menjawab pertanyaan perihal langkah perseroan dalam menanggapi aksi boikot.
“Kami berharap serta mengajak karyawan dan masyarakat luas terus produktif ikut bersama-sama membantu pemulihan ekonomi Indonesia pada masa pandemi ini,” ucapnya pada CNN Indonesia.
Alasan Boikot
Tindakan pemboikotan ini berawal dari pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) tahun 2020 lalu. Pekerja menyebut jika perusahaan menunggak pembayaran THR pada buruh hingga 50%.
Tetapi menurut klaim yang dikatakan oleh Wiwiek menyebut bahwa perusahaan telah membayar THR selama 1 bulan upah. Pembayaran THR itu sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016 terkait Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.
Ia juga menyebut jika Indomarco Prismatama tidak pernah menunggak pembayaran THR pada para karyawannya.
“Seluruh karyawan telah mendapatkan haknya, termasuk THR 2020 sudah diberikan dengan jumlah dan waktu sesuai Permenaker Nomor 6 Tahun 2016,” jelasnya melalui keterangan resmi belum lama ini.
Masalah THR itu lantas membuat beberapa pekerja menagih haknya pada manajemen. Melalui aksinya seperti dikutip CNN Indonesia, seorang karyawan bernama Anwar Bessy tak sengaja merusak gypsum kantor. Tetapi manajemen Indomarco langsung membawa perkara tersebut ke meja hijau.
Jumlah Buruh yang Ikut Aksi Boikot
Riden Hatam Aziz selaku Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) menyebut jika aksi boikot produk Indomaret ini baru akan diikuti oleh 50 buruh dari FSPMI. Kendati hanya diikuti oleh 50 orang, namun aksi tersebut baru awal.
Jika tiada upaya yang membuahkan hasil, maka para buruh bakal melanjutkan aksinya. Hal tersebut juga ditanggapi oleh Said Iqbal, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang mengatakan jika buruh yang terlibat mungkin akan cukup besar.
Misalnya saja FSPMI memiliki 250 anggota di seluruh Indonesia. Sedangkan KSPI dengan 2,2 juta anggota. Said juga menambahkan jika aksi boikot itu bakal memberikan dampak yang bersifat merugikan untuk Indomaret Cakap People.