Pernah membaca ‘My Name is Red’ karya Orhan Pamuk? Atau, novel ‘Istanbul’, dari penulis yang sama? Kalau kamu pernah membaca keduanya, imajinasi kamu akan sosok kota Istanbul secara khusus dan Turki secara umum pasti akan lekat tertanam di benakmu.
Ya, Istanbul adalah kota yang menawan dan cantik. Di kota inilah dua budaya yang bertolak belakang bertemu, antara budaya Barat dan budaya Timur. Posisi kota Istanbul dalam sejarah dunia sangatlah unik. Ia pernah menjadi ibukota Kekaisaran Romawi Timur dan Kesultanan Turkis Utsmani secara bergantian. Fakta ini menjadikan Istanbul selalu menjadi kunci perdangan maupun budaya, dan memiliki banyak landmark maupun warisan budaya dan tradisi yang bertindak sebagai magnet; menarik para wisatawan dari berbagai belahan bumi untuk mampir barang sebentar.
Sayangnya, hanya sedikit yang beruntung, berkesempatan menikmati Istanbul secara langsung. Kebanyakan terkendala biaya yang cukup mahal. Padahal, tidak semua bagian Istanbul mengharuskan dompet yang tebal, kok. Ada cara hemat untuk menikmati Istanbul dan Turki tanpa merusak kenangan kamu akan keindahan kota ini. Salah satunya dengan mengunjungi venue-venue berikut.
Mengunjungi Balat Street
Kawasan Balat Street bak miniatur Istanbul masa lalu sekaligus cara paling nikmat untuk lepas dari hingar bingar pusat kota. Di sini kamu bisa melihat gedung-gedung kuno bersejarah, sinagoga, gereja, dan masjid yang lokasinya saling berdekatan. Tempat ini dulunya perkampungan Yahudi di jaman Kesultanan Turki Utsmani, dan sekarang berubah menjadi tempat hangout para muda-mudi Istanbul dan dipenuhi kafe serta galeri seni.
Menikmati Kadikoy
Kalau kamu penasaran dengan kultur masyarakat Istanbul di jaman now, kamu bisa menggunakan ferry menyeberangi Selat Bosphorous untuk mengunjungi Kadikoy. Kamu bisa menemukan studio musik dan studio seni di sela-sela gedung-gedung cantik yang dihiasi oleh mural menawan. Salah satu studio yang sering dikunjungi wisatawan adalah Çiçek İşleri, dimana kamu bisa menemukan kain linen buatan tangan dengan motif bordir khas Turki. Kalau kamu suka sejarah, kamu juga bisa pergi ke Dinding Konstantinopel yang dibangun pada masa Constantine ketika berhasil mengambil alih kota ini di tahun 324. Lokasi tersebut dulunya merupakan benteng pertahanan dari serangan darat dan laut.
Makan malam di Toi
Ada banyak pilihan tempat makan di Istanbul, salah satunya adalah Kybele Cafe. Warga Istanbul sangat suka datang ke kafe ini. Konon, mereka menilai atmosfer dan nuansa Kybele Cafe membuat mereka serasa di rumah sendiri. Kalau kamu ingin pengalaman makan malam lainnya, kamu bisa pergi ke Toi. Tempat ini tergolong baru di Istanbul, dan berhasil membangun brand kuat sehingga banyak warga lokal maupun wisatawan asing yang menuju ke sana untuk merasakan makan malam yang nyaman dan menu yang enak. Kamu tidak hanya menemukan menu Turki, tapi juga makanan internasional seperti New England clam chowder dan Carnoroli risotto dengan taburan spring mushroom.
Party di Klein
Bagaimanapun juga Istanbul adalah kota modern yang mengapresiasi budaya Barat dan Timur sekaligus. Tak mengherankan jika di sini kamu bisa menemukan spot menarik untuk party. Salah satunya adalah di Klein. Di sini kamu bisa merasakan privasi di tengah keramaian. Klein didaulat sebagai salah satu nighclub terbaik di dunia. Kalau kamu ingin suasana party yang lain, pergi saja ke Basilica Cistern. Tempat tersebut menyediakan suguhan musik modern di tengah venue masa lalu.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!