Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Pria yang tidur sebelum pukul 22.30, berpeluang tinggi untuk membuat pasangan hamil saat mereka merencanakan program memiliki anak.
Melansir The Daily Mail, pria yang memiliki waktu tidur awal, hampir empat kali lebih berpeluang memiliki sperma berkualitas baik, demikian diungkapkan oleh sebuah hasil studi.
Para ilmuwan bertanya kepada pria mengenai “jam berapa mereka biasanya tidur selama sebulan terakhir, dan apakah seorang dokter menemukan mereka memiliki sperma yang normal atau berkualitas rendah.”
Pria yang tidur sebelum pukul 22.30, hampir empat kali lebih mungkin memiliki sperma normal daripada pria yang waktu tidurnya di atas pukul 22.30.
Ketika para pria dan pasangan sedang merencanakan program memiliki anak dan bekerja di awal hari, para ahli mengatakan cukup tidur adalah penting.
Bukti menunjukkan kurang tidur dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan dan menyerang sperma, sementara tidur terlalu larut memungkinkan pasangan hanya memiliki sedikit waktu untuk melakukan hubungan seks.
Profesor Hans Jakob Ingerslev, rekan penulis studi dari Universitas Aarhus, mengatakan: “Mereka adalah pria yang telah mencoba memiliki bayi selama sekitar dua tahun dan waktu tidur awal menjadi penting karena memungkinkan mereka untuk tidur lebih banyak.”
“Alasannya bisa psikologis, karena pria yang kurang tidur menderita stres di rumah dan itu bisa berdampak pada kesuburan.”
Raj Mathur, seorang konsultan ginekolog di Manchester University NHS Foundation Trust, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan: ‘Studi ini menunjukkan bahwa pria yang sedang mencoba untuk program anak, harus tidur lebih awal dan mendapatkan jumlah tidur yang layak.”
“Mereka (para pria) harus memikirkan apa yang membuat mereka tetap terjaga (begadang) dan cobalah mengubah kebiasaan itu, apakah itu karena menonton Netflix atau mengirim email.”
Pria yang tidur lebih awal dengan pasangannya juga dapat meningkatkan kesempatan mereka untuk berhubungan seks, meningkatkan peluang keberhasilan mereka lebih tinggi.
Para peneliti menemukan, pria yang tidur ‘lebih awal’ sebelum pukul 22:30 adalah 2,75 kali lebih mungkin untuk memiliki sperma normal daripada mereka yang memiliki waktu tidur antara pukul 23.00 dan 23.30 setiap hari.
Pria yang tidur antara tujuh setengah jam lebih sering memiliki sperma normal, meningkatkan kemampuan mereka untuk memiliki bayi secara alami.
Hasilnya menunjukkan bahwa mereka enam kali lebih mungkin memiliki sperma berkualitas baik daripada mereka yang tidur rata-rata kurang dari tujuh jam semalam.
Studi Denmark, disajikan sebagai poster di konferensi tahunan Masyarakat Eropa untuk Reproduksi dan Embriologi Manusia (ESHRE) di Wina, bertanya pada pria berapa jam tidur yang mereka dapatkan, berbeda dengan berapa banyak jam yang mereka habiskan di tempat tidur.
Peserta studi, yang berusia rata-rata 34, juga diberi skor pada kualitas tidur, berdasarkan total jawaban mereka dalam kuesioner. Kualitas tidur buruk, misalnya, jika mereka harus bangun di malam hari untuk menggunakan kamar mandi atau berjuang untuk tidur dalam waktu setengah jam.
Namun skor kualitas tidur keseluruhan ini tidak ditemukan memiliki hubungan dengan kualitas sperma, yang dilaporkan oleh pria dan pasangannya berdasarkan hasil tes mereka dari klinik kesuburan.
Para penulis menyatakan bahwa penelitian mereka kecil dan penelitian lebih lanjut diperlukan.
Tetapi Dr. Christopher Barratt, profesor kedokteran reproduksi di Universitas Dundee, mengatakan: “Memberitahu pria yang ingin memiliki anak untuk tidur dengan jumlah yang banyak adalah pesan yang sangat masuk akal, meskipun ini adalah penelitian kecil.”
“Jika Anda kurang tidur, itu berdampak pada metabolisme, yang akan berdampak negatif pada kualitas sperma.” Ini adalah saran yang sangat mendasar tetapi kurang tidur terkait erat dengan perasaan stres dan pria yang stres juga cenderung berhubungan seks sekali sehari, seperti yang kami sarankan untuk yang sedang program memiliki anak.”
