CakapCakap – Cakap People! Kasus positif COVID-19 di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) bertambah 42 orang per hari Sabtu, 30 Mei 2020. Salah satu diantara kasus positif COVID-19 itu adalah bayi perempuan berusia enam hari.
Dikutip dari Antara, Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas COVID-19 Provinsi NTB, HL Gita Ariadi menjelaskan dari 42 orang yang dinyatakan positif COVID-19. Salah satu diantaranya, bayi perempuan berusia enam hari. Bayi perempuan berinisial B warga Desa Merembu, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat tersebut tercatat sebagai pasien nomor 617.
“Diketahui pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Bahkan, riwayat kontak dengan orang sakit COVID-19 pun tidak pernah. Saat ini dirawat di RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik,” terang Sekda NTB ini.
Selain bayi perempuan berusia enam hari tersebut, terdapat dua pasien lagi yang masih tergolong anak-anak. Yakni pasien nomor 628 berinisi RSL, perempuan berusia 4 tahun warga Desa Ranggagata, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah dan pasien nomor 615, inisial QGH, perempuan berusia 14 tahun warga Kelurahan Banjar, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.
“Dengan semakin banyaknya kasus COVID-19 pada kelompok usia bayi dan balita serta anak-anak maka masyarakat diharapkan untuk lebih waspada terhadap penularan penyakit tersebut, karena kelompok usia ini rentan terhadap penularan penyakit,” kata Gita.
“Orang tua harus lebih perhatian terhadap kesehatan bayi dan balitanya serta tidak membawa mereka keluar rumah tanpa pengawasan dan berkumpul di tempat-tempat keramaian,” sambungnya.
Menurutnya, dengan adanya tambahan 42 kasus baru terkonfirmasi positif, 12 tambahan sembuh baru, dan satu kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif COVID-19 di NTB menjadi sebanyak 636 orang, dengan perincian 291 orang sudah sembuh, 11 meninggal dunia serta 334 orang masih positif dan dalam keadaan baik.
Lebih lanjut, Gita berpesan bahwa memperhatikan dinamika sosial kemasyarakatan yang terjadi dalam beberapa waktu ini, dengan jumlah kasus positif COVID-19 yang semakin meningkat.
Pihaknya, kembali mengingatkan seluruh masyarakat bahwa penyakit COVID-19 bukanlah suatu aib. Jika ada salah satu warga kita yang terpapar COVID-19 maka tidak ada yang boleh bersikap paranoid serta mengucilkan mereka.