in ,

Bayi Pakai Minyak Telon Setelah Mandi, Apakah Wajib Dilakukan?

CakapCakap – Ada kebiasaan yang dilakukan oleh para ibu, di mana perut bayi akan dilumuri minyak telon atau minyak kayu putih setelah mandir. Cakap People pun pastinya juga pernah menyaksikan kebiasaan ini. Hal ini biasanya dilakukan agar si bayi tidak mengalami perut kembung, selain juga memberikan kehangatan baginya. Kebanyakan ibu memang berpikir bayi lebih mudah mengalami perut kembung, sehingga diantisipasi dengan cara itu. Pertanyaannya, apakah itu wajib dilakukan?

Para ibu punya kebiasaan melumuri perut bayinya dengan minyak telon untuk menghindari perut kembung. Via doktersehat,com

Menurut dokter spesialis anak, dr Arifianto dari Satgas KLB Ikatan Dokter Anak Indonesia, definisi kembung pada bayi sendiri sangat subjektif. Meski struktur perut bayi dan balita tampak buncit, tak berarti bayi dan balita mengalami kembung. “Lah, kan bunyinya ‘dung dung’ saat diketok. Itu wajar dong. Isi lambung kan air (susu), makanan, dan udara. Bayi masih sering menangis, kan? Campuran semua itu menciptakan bunyi ‘dung dung’ yang wajar pada bayi. Jadi bukan berarti kembung karena bunyi ‘dung dung’,” ungkapnya dalam unggahan di akun Instagram @dokterapin, dilansir Suara.com.

Nah, jika bayi diberi minyak telon, apalagi dikenakan pakaian hangat hingga dua lapis, dr Apin justru mengkhawatirkan risiko bayi mengalami dermatitis kontak yang bisa berupa alergi kulit, diakibatkan teriritasi minyak telon. Kulit bayi menjadi kering, merah, bahkan mudah luka. Itu sebabnya dia pun mengimbau agar para ibu tidak perlu memberikan minyak, bedak, atau apapun pada bayi setelah mandi. Dia menganjurkan memandikan bayi hanya dengan sabun dan sampo, lalu mengeringkan.

Ternyata pemakaian minyak telon sangat berbahaya untuk kesehatan bayi di masa datang. Via liputan6.com

Sebelumnya, dokter spesialis anak dari RS Pondok Indah, Karel Staa juga pernah menegaskan hal yang sama, di mana pemakaian bedak, minyak kayu putih, minyak telon, dan pewangi (cologne) sangat berbahaya untuk kesehatan bayi di masa datang. “Partikel-partikel yang terkandung di dalam bedak bayi dan minyak itu bahaya jika dihirup bayi,” ungkapnya di laman Detik.com. Misalnya, bisa daja dapat membahayakan fungsi paru-paru, sehingga terjadinya batuk yang tidak kunjung sembuh.

Dia pun mengingatkan bahwa kulit bayi seharusnya dibiarkan apa adanya. Meskipun bayi baru dapat merasakan rangsangan di usia di atas 1 tahun, pemakaian produk tetap saja tidak akan dianjurkan. Ingat ya, Cakap People!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mau Beli Mobil Atau Sepeda Motor? Kini Sudah Bisa DP 0 Persen Lho!

Benarkah Makan Setelah Olahraga Itu Tidak Baik? Ini Jawabannya!