in ,

Batu Bara Beda Nasib dengan Emas, Harganya Sudah Anjlok Tambah Nyungsep

Akibat pandemi Covid-19 berimbas pada konsumsi energi yang turun drastis

CakapCakap – Cakap People, berbanding terbalik dengan harga emas harga batu baru-bara benar-benar berada di level paling bawah. Dipekan ini harganya berada diangka yang mengkhawatirkan apabila melihat dari grafik perjalanannya sepanjang tahun 2020.

Dilansir CNBC Indonesia dari data Refinitiv, harga batu bara melemah sebanyak 2,57% ke US$ 49,6/ton. Angka tersebut menempatkannya dilevel terendah sejak April 2016. Pada 7 April 2016, harga batu bara menyentuh level US$ 48,5/ton, level tersebut terendah sejak data tercatat di Refinitiv yang memulai pencatatan di bulan Desember tahun 2008.

Harga batu baru turun drastis. Foto via cnbcindonesia

Dalam kata lain, batu bara berjarak sekitar 2% dari level terendah, sepanjang tahun sudah ambrol lebih dari 28%. Sehingga bisa dikatakan “nyungsep”

Akibat pandemic Covid-19 berimbas pada konsumsi energi yang turun  drastis. Hal ini berdampak pada turunnya serapan batubara untuk kebutuhan energy di tahun ini. Kondisi ini makin diperparah dengan kebijakan negara-negara maju yang mulai beralih ke energi bersih.

Sementara itu penurunan harga batu bara di pekan ini berkaitan erat dengan tak fundamental pasar yang rapuh. Baik itu dari sisi permintaan hingga pasokan. Potensi penurunan permintaan batu bara impor lintas laut (seaborne) dari India juga membuat harga menjadi tertekan.

Perusahaan listrik BUMN asal India yakni NTPC dikabarkan tak mengimpor batu bara lagi selama 2020-2021 yang berakhir pada 31 Maret. Langkah ini diambil seiring proyeksi konsumsi listrik yang lebih rendah karena pandemi Covid-19.

Foto ilustrasi via cnbcindonesia.com

“Dalam skenario ini, saya kira kami tidak akan mengeluarkan tender impor batu bara setidaknya pada tahun fiskal ini,” kata seorang pejabat NTPC

Di sisi lain, kemungkinan besar China juga akan membatasi impor batu bara mengingat mulai ada penurunan harga batu bara domestik.

Cakap People, berdasarkan data dari kementerian ESDM, Indonesia memproduksi 324,4 juta ton batu bara. Jika dirata-rata maka keluar angka 46,3 juta ton/bulan selama Januari hingga Juli. Sementara itu dari sisi volume penjualan pada periode yang sama tercatat 286.1 juta ton atau 40,9 juta ton/bulan.

Dengan begitu, produksi batu bara di Indonesia turun menjadi 4,2 juta ton/bulan dari Januari hingga Juli tahun lalu. Angka penjualan juga turun sebesar 11,6 juta ton/bulan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

4 Kebiasaan Buruk Wanita yang Ternyata bisa Rusak Rahim, Apa saja?

Pria yang Diklaim Tertua di Dunia Sudah Tutup Mata, Masih Isap Rokok di Usia 115 Tahun