in

Baterai Lithium Ion Siap Digantikan Dengan Baterai Berbahan Air

Saat ini perangkat teknologi seperti smartphone menggunakan baterai jenis lithium ion sebagai sumber daya utamanya. Meski telah digunakan dalam industri teknologi, tapi banyak pihak yang menilai baterai jenis ini cukup memiliki efek negatif, seperti seringnya baterai meledak dan gampang soak. Jadi para peneliti tengah menyiapkan konsep baru dalam pembaruan di lini asupan daya untuk menggantikan lithium ion  ini.

http://electrochem.org

Salah satu pihak yang tergiur untuk membuat inovasi baru dari baterai yang lebih baik adalah para peneliti dari RMIT University di Australia yang saat ini sedang menciptakan protoype baterai proton yang berbahan dasar karbon dan air. Para peneliti mengklaim kalo baterai dengan bahan ini lebih ramah lingkungan dan hemat. Memang teknologi yang terus berkembang dituntut untuk menggunakan bahan-bahan yang bisa diperbaharui dan tentu nggak merusak lingkungan. Selain itu biaya yang murah juga menjadi pertimbangan karena saat ini teknologi smartphone semakin murah sehingga ongkos untuk membuat baterainya juga harus lebih ramah di kantong.

http://thescienceexplorer.com

Secara garis besar, baterai dari karbon dan air ini akan menyimpan proton yang diciptakan oleh air. Meski masih dalam tahap pengembangan dan uji coba, tapi para peneliti ini percaya dengan teknologi karbon air yang akan mereka bawa untuk menggantikan lithium ion saat ini. Mungkin hasil penemuan ini baru bisa dinikmati sekitar 5 hingga 10 tahun lagi.

http://inhabitat.com

Sementara itu, Goodenough yang merupakan penemu dari baterai lithium ion ini juga sedang mengembangkan konsep baru dari baterai yang lebih ramah lingkungan dan lebih baik dari yang ada saat ini. Rencananya baterai yang akan dibuat menggunakan kaca sebagai pengganti cairan elektrolit. Penggantian ini dikarenakan baterai menjadi lebih cepat diisi dan nggak bisa meledak. Meski penelitian ini masih dalam pengembangan juga, kita masih akan menikmatinya sekitar 10 tahun lagi. Terdengar lama memang, tapi dulunya lithium ion pun butuh waktu sepuluh tahun hingga digunakan secara masal dan komersil di seluruh dunia.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

One Comment

Leave a Reply

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Di Balik Sosok Cool Pria, Ini Dia Fakta Kebenaran di Baliknya

Serba Praktis Bikin Kantong Gampang Terkikis, Cegah Mulai dari Sekarang!