Laras Risa
Okta Rizky Mubarak Dappi (26) pemuda asal Makassar Provinsi Sulawesi Selatan ini harus mengikhlaskan istrinya pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya. Diketahui Okta dan sang istri memang belum lama menikah bahkan masih dalam hitungan hari. Tetapi kebahagiaan itu harus sirna dan berganti duka yang aman mendalam.
Pada hari Sabtu 10 Maret 2018, Okta resmi menikahi kekasihnya yang sudah menjalin kasih selama 3 tahun bernama Pramudita alias Dita (25). Dita meninggal dunia pada Senin 12 Maret 2018 di usianya ke 25 tahun karena sakit. Dita diketahui meninggalkan karena sesak napas dan membuatnya harus memperoleh bantuan medis.
Dibalik meninggalkan Dita, terselip duka yang sangat mendalam karena Dita masih berstatus pengantin baru dengan Okta. Sebelum menikah, keduanya memang sudah menjalin kasih sejak dibangku kuliah hingga akhirnya menikah pada tahun ini.
Pernikahan yang dilaksanakan pada 10 Maret 2018 tersebut juga dilanjutkan dengan cara resepsi tetapi siapa sangka ternyata ajal menjemput Dita lebih cepat. Kabar duka ini tentu membuat Okta sang suami merasa sangat terpukul. Bahkan ia sempat menuliskan curhatannya di media sosial hingga akhirnya membuat kisah Okta ini semakin viral di dunia maya.
Bahkan Okta juga sempat mengunggah foto terakhirnya bersama dengan almarhum Dita sebelum dimakamkan. Dalam unggahan fotonya tersebut, Okta menuliskan kata-kata perpisahan dan mendoakan agar almarhum sang istri khusnul khatimah.
Kepergian Dita yang mendadak ini tentu membuat Okta sangat kaget dan sedih tetapi dari foto yang diunggah oleh Okta di akun media sosialnya tersebut tampak bahwa Okta berusaha tegar menerima takdir dari Tuhan. Datangnya ajal memang tidak ada yang tahu dan bisa terjadi kapan saja termasuk yang menimpa Dita dalam kondisi masih menjadi pengantin baru beberapa hari.
Kejadian ini bisa memberikan pelajaran berharga bagi siapa saja bahwa maut memang tidak memandang usia maupun status seseorang. Melihat ketegaran Okta yang ikhlas menerima kepergian istrinya yang baru beberapa hari dinikahinya membuat kita semua bisa belajar mengikhlaskan apapun yang kita miliki saat ini karena semua itu merupakan miliki Tuhan dan kematian sudah menjadi ketetapan-Nya.
