in ,

Balita Berusia 2 Tahun di Sulawesi Barat Ini Minum Kopi Lima Gelas Sehari, Inilah Sebabnya!

Tetapi apa yang membedakannya dari banyak balita lain? Ia telah mengonsumsi kopi ketimbang susu sejak dia berusia 6 bulan.

CakapCakapCakap People! Jika kamu bertemu untuk pertama kalinya, Khadijah Haura terlihat seperti balita lain seusianya. Pada usia 2 tahun, ia sudah bisa berjalan sendiri dan secara aktif bermain hingga orang tuanya tidak dapat menemukan waktu untuk tidur.

Tetapi apa yang membedakannya dari banyak balita lain? Ia telah mengonsumsi kopi ketimbang susu sejak dia berusia 6 bulan.

Ilustrasi. (Foto: Pixabay).

Dari laman The Jakarta Post, Rabu, 18 September 2019, orang tua Khadijah, Sarifuddin dan Anita —  warga desa Tonro Lima di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, tidak punya pilihan lain selain memberi minum anak perempuan mereka dengan lima gelas kopi — setara dengan 1,5 liter, kopi tubruk, atau kopi yang diseduh.

Anita dan suaminya, yang bekerja sebagai pengupas kopra, mengatakan mereka tidak mampu membeli susu mengingat penghasilan harian mereka hanya sebesar Rp20.000, hampir tidak bisa menutupi pengeluaran mereka.

“Kita tidak bisa melakukan hal lain. Penghasilan kita tidak cukup untuk membeli susu. Kita terpaksa memberinya minum kopi setiap hari. Dia bahkan tidak bisa tidur jika tidak minum kopi; dia akan menangis memintanya. sebelum tidur, “kata Anita kepada wartawan di rumahnya pada hari Sabtu, 14 September 2019, seperti dilansir dari Kompas.com.

Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Baik Anita dan Sarifuddin mengatakan mereka hanya mengandalkan mengupas kopra untuk mencari nafkah, selain membantu mengangkat padi dari sawah saat musim panen, yang membuat mereka memperoleh lebih banyak uang.

Pada hari-hari keberuntungan mereka, Anita dan suaminya bisa memperoleh hingga Rp 40.000 per hari dari mengupas kopra, tetapi itu hanya jika ada kelapa yang akan diolah menjadi kopra. Jika tidak ada, mereka harus menganggur di rumah sampai ada cukup kelapa untuk diproses.

Anita tidak bisa membantu tetapi menyatakan keprihatinannya terhadap kesehatan putrinya, menambahkan bahwa dia belum pernah menerima susu atau bantuan gizi dari Dinas kesehatan setempat.

Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Kepala Pengembangan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Polewali Mandar, Mandaria Saleh, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan kesehatan pada balita tersebut dan tidak menemukan kelainan dalam pertumbuhan dan perkembangannya.

Ia mencatat, bagaimanapun, bahwa asupan kafein dan gula dapat membahayakan balita dalam jangka panjang.

“Kami sudah meminta orang tua dan keluarga Khadijah untuk tidak melanjutkan konsumsi kopi. Dinas Kesehatan telah mendistribusikan susu dan bantuan makanan pelengkap seperti biskuit sehingga Khadijah bisa minum susu lagi dan tumbuh sehat seperti anak lain seusianya,” kata Mandaria.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Garuda Indonesia Alihkan Penerbangan Bali – Perth Untuk Selamatkan Nyawa Penumpang

Tak Ikut-ikutan Bakar Uang, Begini Cara Anterin Bersaing dengan Gojek dan Grab yang Lebih Senior