CakapCakap – Cakap People! Usai pembunuhan Jenderal Qaseem Soleimani, Iran mewujudkan ancaman pembalasannya terhadap Amerika Serikat. Negeri Republik Islam ini telah menembakkan puluhan roket ke pangkalan udara gabungan AS-Irak.
Mengutip informasi Garda Revolusi Islam (IRGC), media televisi Iran melaporkan serangan tersebut terjadi pada Rabu pagi, 8 Januari 2020, waktu Baghdad.
Seorang pejabat pertahanan AS mengkonfirmasikan bahwa telah terjadi serangan terhadap pangkalan udara Ayn al-Asad di Irak barat.
“Kami mengetahui laporan serangan terhadap fasilitas AS di Irak,” ungkap juru bicara pers Gedung Putih Stephanie Grisham dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari Bloomberg.
“Presiden [Donald Trump] telah diberi pengarahan serta tengah memantau situasi ini dengan cermat dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasionalnya,” tambah Grisham.
Kepada televisi Iran, Garda Revolusi Islam mengatakan bahwa akan ada tindakan lebih lanjut yang dilancarkan sebagai respons atas serangan udara di Irak yang menewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani pada Jumat, 3 Januari 2020.
“IRGC memberitahukan kepada Setan AS bahwa respons apa pun akan disambut dengan rasa sakit dan kehancuran yang jauh lebih besar,” tegas IRGC.
Fars News Agency melaporkan, Kepala Keamanan Dewan Nasional Iran, Ali Shmkhani mengatakan bahwa sebelum serangan terakhir, Iran tengah mencermati 13 skenario potensial untuk pembalasan atas pembunuhan Soleimani, seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu, 8 Januari 2020.
“Keseluruhan pasukan perlawanan akan membalas” atas pembunuhan Soleimani, katanya. Dewan kemudian membantah bahwa dia telah berbicara kepada media, demikian kantor berita Iran melaporkan.
Menyusul perkembangan terbaru serangan Iran Rabu pagi ini, indeks futures AS melemah sedangkan harga emas di pasar spot melonjak.
Presiden AS Donald Trump melalui unggahan di Twitter mengatakan; “Semua baik-baik saja!” Dan “Sejauh ini, sangat bagus!” Trump menambahkan bahwa akan membuat pernyataan Rabu pagi waktu setempat.
All is well! Missiles launched from Iran at two military bases located in Iraq. Assessment of casualties & damages taking place now. So far, so good! We have the most powerful and well equipped military anywhere in the world, by far! I will be making a statement tomorrow morning.
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) January 8, 2020
Ketegangan antara Iran dan AS di bawah kepemimpinan Donald Trump, yang meninggalkan perjanjian nuklir Iran yang disetujui pendahulunya. Sejak itu, Iran telah berulang kali memperingatkan pengekangan pada program nuklirnya akan dihapus.
Trump bergabung di Ruang Situasi Gedung Putih setelah serangan oleh pejabat termasuk Wakil Presiden Mike Pence, Menteri Luar Negeri Michael Pompeo, Ketua Gabungan Kepala Jenderal Angkatan Darat Mark Milley dan Penasihat Keamanan Nasional Robert.