CakapCakap – Cakap People! Walaupun rasanya enak dan cepat dimasak, makanan instan berbahaya untuk tubuh jika sering dikonsumsi atau terlalu banyak. Adapun salah satunya mie instan.
Mengutip Verywell Fit, makanan instan bisa menyebabkan radang usus. Makanan instan biasanya mengandung banyak gula tambahan, natrium, sodium dan lemak, dikutip dari Laborers Health and Safety. Semua bahan itu digunakan supaya makanan memiliki rasa yang enak.
Belakangan muncul kabar mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) meninggal setelah menyelesaikan skripsi dan sudah membeli tiket pulang kampung sebelum wisuda. Mahasiswa Unnes meninggal karena sakit, pada Senin, 19 Desember 2022. Kabarnya mahasiswa semester akhir itu selalu memforsir diri mengerjakan skripsi. Sering begadang dan pola makan tak beraturan membuat pencernaannya terganggu. Kabarnya, ia sering makan mie instan. Sebelum meninggal, mahasiswa itu sering mengeluh sakit perut dan muntah.
Bahaya makan mie instan
Mengutip Healthline, terlalu banyak makan mie instan tidak baik untuk kesehatan, karena tinggi natrium. Kadarnya, ratusan hingga ribuan miligram per100 gram porsinya. Beberapa penelitian, asupan natrium yang tinggi berefek negatif terhadap orang-orang tertentu yang dianggap sensitif terhadap garam.
Tinggi natrium menyebabkan peningkatan tekanan darah. Kandungan ini sangat berisiko bagi seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi. Terlalu banyak asupan tinggi natriun dikaitkan dengan beberapa risiko penyakit, antara lain kanker perut, penyakit jantung, dan stroke.
Kebanyakan mie instan mengandung bahan tambahan yang dikenal sebagai monosodium glutamat (MSG). Kandungan ini digunakan untuk meningkatkan rasa sedap makanan olahan.
Walaupun MSG dinyatakan aman dikonsumsi, tapi bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan, seperti penambahan berat badan, tekanan darah tinggi, sakit kepala, dan mual. Mie instan berdampak buruk terhadap kesehatan karena rendah serat dan protein yang berisiko meningkatkan berat badan. Mengonsumsi mie instan secara teratur dikaitkan dengan kualitas pola makan yang buruk secara keseluruhan, karena tak ada kandungan nutrisi.
Risiko buruk begadang
Begadang berdampak buruk terhadap fisik dan mental. Sistem kekebalan tubuh pun makin lemah. Mengutip Healthline, selama tidur, otak memproses dan mengingat informasi. Jika seseorang kurang tidur, berdampak buruk terhadap memori jangka pendek dan panjang. Kemampuan memecahkan masalah, konsentrasi, kreativitas tidak akan maksimal jika sering begadang atau kurang tidur.
Kurang tidur membuat seseorang mudah marah, karena mempengaruhi suasana hati yang bisa berakibat kecemasan atau depresi.
Tidak memiliki waktu tidur yang cukup akan melemahkan pertahanan sistem kekebalan tubuh terhadap virus yang menyebabkan pilek dan flu biasa. Orang akan mudah sakit saat terpapar virus. Kurang tidur mempengaruhi keseimbangan dan koordinasi anggota tubuh. Hal ini membuat orang lebih rentan jatuh atau mengalami kecelakaan fisik lainnya.