CakapCakap – Cakap People! Kecelakaan yang disebabkan oleh pecah ban mobil, yang umumnya terjadi karena pengemudi kesulitan mengendalikan laju kendaraan, sering terjadi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memeriksa baik kondisi fisik kendaraan maupun kesiapan pribadi sebelum memulai perjalanan jauh.
Bahaya Pecah Ban pada Mobil
Bahaya pecah ban pada mobil sebenarnya tidak hanya mengancam pengemudi mobil itu sendiri tetapi juga pengemudi lain di dekatnya. Kejadian pecah ban saat berkendara terkadang membuat pengemudi panik dan melakukan kesalahan hingga berujung pada mobil yang hilang kendali.
Rata-rata penyebab kecelakaan lalu lintas terjadi akibat ban depan yang pecah, akan tetapi saat ini banyak kasus kecelakaan akibat ban belakang yang pecah.
Ketika pecah ban terjadi pada kecepatan berkendara antara 60 hingga 80 kilometer per jam, penting untuk tetap tenang. Penting untuk menjaga kendaraan tetap pada arah yang lurus, mengingat pecahnya ban dapat membuat kemudi menjadi lebih berat pada sisi yang ban pecah, pasalnya pengemudi biasanya ingin melambatkan laju mobilnya, padahal hal ini sebenarnya salah untuk dilakukan.
Selanjutnya, hindari penggunaan pedal rem, karena hal ini dapat meningkatkan tekanan pada ban yang pecah, yang pada gilirannya dapat membuat kendaraan kehilangan cengkeramannya dan berpotensi melintir. Secepatnya, lepaskan kaki dari pedal rem untuk menjaga keseimbangan dan mencegah terbaliknya kendaraan.
Tips untuk Menghindari Bahaya Pecah Ban pada Mobil
Berikut adalah tips untuk menghindari bahaya pecah ban mobil saat berkendara, seperti dikutip dari daihatsu.co.id:
1. Periksa Tekanan Udara pada Ban
Salah satu langkah pertama adalah memeriksa tekanan udara pada ban sebelum memulai perjalanan. Tekanan udara yang tidak sesuai adalah penyebab utama pecahnya ban, terutama saat ban memuai akibat panas yang dihasilkan oleh aspal atau beton yang panas. Pastikan tekanan ban sesuai dengan rekomendasi pabrikan, mengingat tekanan yang terlalu tinggi dapat berisiko.
2. Periksa Kondisi Fisik Ban
Selain itu, selalu periksa kondisi fisik ban mobil kamu sebelum mengemudi, tidak hanya saat melakukan perjalanan jarak jauh. Ban yang sudah lama digunakan atau dalam kondisi buruk dapat mengalami kerusakan, seperti karet yang tipis, sobek, atau retak. Jika kondisi ban memprihatinkan, sebaiknya lakukan penggantian secepatnya.
3. Perhatikan Alur pada Ban
Pastikan juga untuk memeriksa alur ban secara berkala, karena benda kecil seperti kerikil atau batu dapat terselip di sana. Jika dibiarkan, benda-benda ini dapat merusak ban dan mengganggu cengkeraman pada jalan.
4. Perhatikan Muatan pada Mobil
Selalu perhatikan beban yang Anda angkut di dalam mobil dan pastikan sesuai dengan kapasitas kendaraan. Beban berlebihan dapat membuat beban pada ban menjadi terlalu tinggi, meningkatkan risiko pecahnya ban. Pastikan untuk tidak memaksakan kendaraan dengan muatan yang melampaui batas kapasitas.
5. Ganti Ban
Terakhir, jika kondisi ban mobil sudah aus atau rusak, segera lakukan penggantian. Penggantian ini dapat dilakukan setelah ban telah digunakan dalam rentang waktu tertentu, misalnya setelah mencapai 40 ribu kilometer atau setelah penggunaan selama tiga tahun. Dengan melakukan langkah-langkah ini, kamu bisa mengurangi risiko pecah ban saat sedang dalam perjalanan dan menjaga keselamatan kamu dan penumpang lainnya.