CakapCakap – Cakap People! Sebuah studi memperingatkan tentang bahaya minum kopi saat perut kosong. Peringatan itu bukan tanpa alasan, sebab cukup banyak orang yang memiliki kebiasaan memulai hari dengan minum kopi, bahkan ketika belum menyantap makanan apa pun.
Konsumsi kafein saat bangun tidur bisa menghambat keseimbangan hormon. Meski kopi juga dikemas dengan antioksidan kuat, direkomendasikan untuk melapisi perut dengan cara makan terlebih dahulu sebelum minum kopi di pagi hari.
Penelitian yang dilakukan oleh University of Bath di Inggris menyoroti bahwa gangguan tidur dan asupan kopi secara independen merusak toleransi glukosa dan sensitivitas insulin pada orang dewasa yang sehat. Glukosa darah sangat penting untuk pencegahan kondisi medis seperti diabetes dan penyakit jantung.
Temuan ilmiah yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition pada 2020 menyebutkan, asupan kopi saat bangun tidur secara signifikan memengaruhi kontrol glukosa. Studi melibatkan 29 pria dan perempuan sehat yang menjalani tiga percobaan yang berbeda.
Dalam skenario pertama, peserta diberi minuman manis setelah bangun dari tidur malam yang normal dan tanpa gangguan. Pada skenario dua, peserta diberi minuman yang sama saat bangun tidur, tetapi kali ini setelah tidur malam yang buruk, di mana mereka dibangunkan selama lima menit setiap jam.
Untuk skenario ketiga, tidur peserta juga terganggu, tetapi mereka mengonsumsi kopi hitam pekat saat bangun tidur, berlanjut dengan minuman manis 30 menit kemudian. Sampel darah diambil pada akhir ketiga skenario untuk mempelajari respons glukosa darah peserta.
Tidur yang terganggu ditengarai tidak memiliki efek yang signifikan pada kadar glukosa peserta dibandingkan dengan tidur malam normal. Akan tetapi, minum kopi hitam kental dengan perut kosong meningkatkan respons glukosa darah terhadap minuman manis sekitar 50 persen.
Studi tersebut menunjukkan bahwa minum kopi hitam saat bangun tidur dapat memiliki efek signifikan pada gula darah dan kontrol metabolisme tubuh. Dengan kata lain, gula darah terganggu saat tubuh pertama kali mengonsumsi kopi setelah tidur malam yang terganggu.
Meskipun penelitian tambahan diperlukan untuk memahami risiko jangka panjang, gangguan metabolisme dipahami sebagai faktor risiko komplikasi seperti diabetes. “Pelaku” yang dicurigai dalam kasus ini adalah kortisol, yang diketahui meningkatkan glukosa darah dengan melepaskan glukosa yang tersimpan.
Jika kadar kortisol tetap tinggi secara kronis, ini dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi yang terus-menerus dan menyebabkan diabetes tipe dua. Ada pula masalah tambahan, yaitu kopi yang merelaksasi sfingter esofagus, membuat asam lambung naik kembali ke esofagus.