CakapCakap – Cakap People! Kamu pasti sudah mengenal Jepang sebagai negara yang memiliki teknologi terdepan dan selalu melakukan inovasi, termasuk salah satunya adalah kecanggihan toilet yang dibuat oleh Jepang.
Saat berada di Jepang, pergi ke toilet adalah pengalaman yang jauh lebih futuristik di banding negara lain. Jepang menamakan toilet canggih ini dengan “Washlet”.
Reuters melaporkan pada Selasa, 24 September 2019, toilet Jepang ini menawarkan berbagai fungsi. Beberapa terbuka secara otomatis ketika kamu mendekati toilet dan banyak yang menawarkan kursi hangat untuk kenyamanan pada musim dingin.
Namun, bagi orang awam banyak opsi pada panel kontrol toilet itu dapat membingungkan.
Dua jam setelah mendarat di bandara Haneda Tokyo, warga Prancis Alex Weimer mencoba pengalaman menggunakan toilet canggih Jepang.
“Ada sekitar 15 tombol dalam bahasa Jepang dan saya tidak tahu mana yang harus ditekan. ada simbol-simbol aneh dengan semprotan menuju ke segala arah,” katanya.
“Tombol siram ada di sisi lain, saya dengan panik menekan semua tombol dan membuat suara aneh.”
“Agak terlalu canggih untuk saya. Saya suka yang sederhana, tekan tombol tanpa semua fitur lainnya,” kata All Blacks, Brent York, salah satu yang pernah mencoba toilet Washlet.
“Saya pikir ketika Anda pertama kali melihatnya, maka agak menakutkan tetapi kami sudah ke Jepang berkali-kali, sekarang kami sudah terbiasa dengan mereka,” kata James, rekan Brent York.
Jepang sudah memimpin dalam teknologi toilet.
Kebersihan sangat penting di Jepang. Orang-orang mencuci tubuh mereka sebelum mandi dan melepas sepatu ketika memasuki rumah.
Washlets dapat ditemukan di mana-mana di Jepang, mulai toilet umum, hotel dan di rumah-rumah penduduk.
Pasar Washlet sangat besar karena 126 juta populasi Jepang sudah paham teknologi.
Di showroom produsen toilet Toto di Tokyo, teknologi toilet terbaru dipajang. Dari standar biasa hingga yang paling canggih.
Tapi toilet canggih Jepang itu bisa sangat mahal, mulai dibanderol dengan harga sekitar 25.000 yen (Rp 3,3 juta) hingga 1 juta yen (Rp 132 juta), demikian seperti dilansir dari Tempo.