CakapCakap – Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris pada pertengahan Mei 2020 kemarin telah mengumumkan bahwa penguncian wilayah atau lockdown di Inggris akan berlaku hingga 1 Juni 2020 mendatang. Setelah itu, Inggris akan kembali hidup normal dengan dibukanya beberapa sektor untuk umum, mulai dari sekolah yang kembali dibuka dan mengizinkan siswa untuk kembali belajar di kelas. Akhirnya di akhir bulan Mei ini, Inggris sedang mempersiapkan warganya untuk masuk ke babak baru, melonggarkan lockdown mulai dari 1 Juni 2020.
Cakap People, Inggris sendiri sudah menerapkan lockdown secara nasional hampir selama 3 bulan, dan hingga kini masih menjadi negara dengan kasus positif corona terbanyak di Eropa, dan terbanyak kedua di tingkat global setelah Amerika Serikat.
Walaupun Inggris disebut sudah melewati tahapan puncak pandemi, Johnson yang sendirinya pernah merasakan dirawat intensif karena terjangkit corona, tidak ingin menya-nyiakan perjuangan dan pengorbanan masyarakat yang selama ini sudah patuh dengan lockdown. Artinya, Johnson harus berhati-hati menerapkan tahapan pelonggaran lockdown, jangan sampai malah mempercepat persebaran pandemi ini.
Dipaparkan bahwa tahapan pertama yang akan dilakukan adalah mengizinkan warga Inggris untuk bekerja di kantor jika sudah tidak memungkinkan untuk bekerja dari rumah. Warga juga sudah diperbolehkan berolahraga dan berjemur diluar rumah. Diharapkan warga melakukan aktivitas tersebut hanya di lingkungan rumahnya, bukan di taman kota.
Kemudian tahapan kedua, Inggris akan membuka kembali kawasan pertokoan secara bertahap, dan mengizinkan para siswa untuk bersekolah. Sekolah yang diizinkan untuk buka pertama kali adalah tingkat 4-5 tahun dulu, kemudian dilanjutkan pada usia sekolah 5-6 tahun, dan akhirnya dilanjutkan ke tingkatan paling atas yaitu tingkat 10-11 tahun.
Awal Juli 2020 mendatang, Inggris akan masuk tahapan ketiga pasca lockdown, yakni dengan mengizinkan kembali bukanya industri perhotelan dan tempat umum lainnya. Tetapi disamping itu, ketika mereka sudah beroperasi, Inggris tetap memberlakukan pembatasan sosial. Dalam informasinya juga, Johnson tetap menekankan bahwa proses karantina mandiri tetap berlaku, apalagi bagi orang yang baru saja tiba di Inggris.