in ,

Badan Terasa Kaku dan Nyeri Setelah Bangun Tidur? 7 Tips Ini Patut Kamu COba!

Apa saja tipsnya?

CakapCakapCakap People! Kamu mungkin pernah mengalami badan terasa kaku dan nyeri setelah bangun tidur. Ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk mengatasinya. Apa saja itu?

Sakit dan nyeri pada tubuh setelah bangun tidur dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti posisi tidur yang salah, kasur dan bantal yang terlalu keras atau karena adanya peradangan dalam tubuh kamu.

Kamu bisa mengubah posisi tidur, mengganti bantal dan kasur dengan yang lebih baik, tapi bagaimana dengan peradangan yang terjadi di tubuh kamu?

Badan Terasa Kaku dan Nyeri Setelah Bangun Tidur? 7 Tips Ini Patut Kamu COba!
Ilustrasi

Peradangan merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang merespon terhadap cedera, penyakit, dan patogen yang menimbulkan bahaya. Peradangan dapat menyebabkan rasa sakit (nyeri) dan kaku pada otot. Peradangan tidak selalu buruk, namun peradangan yang terjadi selama beberapa waktu (kronis) dapat berbahaya bagi kesehatan.

Lalu apa saja yang bisa kamu lakukan agar badan kamu terbebas dari nyeri dan kaku pada otot saat bangun tidur?

Cukupi Kebutuhan Air Harian

Air merupakan kompenen utama penyusun tubuh yang diperlukan untuk sebagian besar fungsi tubuhmu. Saat kekurangan air, jaringan otot tidak dapat berfungsi dengan baik. Tubuh dapat kehilangan air melalui keringat atau nafas kamu, bahkan saat tidur tubuh tetap saja memerlukan suplai air yang cukup.

Memulai hari dengan dua gelas air putih juga bisa menjadi awal yang baik agar tubuh bisa menjalankan fungsinya dengan normal dan mengurangi peradangan.

Lakukan Peregangan di Setelah Bangun Tidur

Peregangan setiap hari, terlebih setelah bangun tidur dapat mengurangi atau bahkan mencegah nyeri dan kaku pada otot. Peregangan bisa melancarkan sirkulasi darah, meningkatkan fungsi jaringan tubuh, dan mengendurkan jaringan ikat yang kaku.

Lakukan peregangan ringan setelah bangun tidur. Kamu dapat melakukannya sambil duduk atau dalam keadaan berbaring di tempat tidur. Gerakkan otot-otot kamu.

Olahraga

Olahraga dapat membantu melumasi sendi dengan cairan sinovial dan meningkatkan aliran darah ke otot dan jaringan sehingga mengurangi efek peradangan dan kaku pada sendi. Olahraga juga dapat memacu pelepasan hormon endorfin yang berfungsi mengurangi rasa sakit.

Jika kamu merasa sibuk dan rasanya sulit untuk meluangkan waktu berolahraga, kamu dapat melakukan beberapa aktivitas fisik setidaknya 30 menit per hari. Kamu bisa mencoba melewati tangga, berkeliling sekitar kompleks, atau bisa juga memarkir mobilmu jauh dari pintu masuk supermarket sehingga mau tidak mau kamu harus berjalan. Lakukan olahraga secara rutin.

Kelola Stres

Stres dapat menyebabkan tubuh lebih rentan terkena peradangan (inflamasi) dan menyebabkan nyeri pada tubuh karena kortisol yang melonjak naik. Kelelahan otot akibat stres kronis memiliki efek yang sama dengan olahraga yang berlebihan.

Kamu bisa berlatih meditasi, yoga, berjalan-jalan di alam, atau melakukan kegiatan yang kamu suka.

Perbaiki Pola Makan

Pola makan yang buruk dapat memicu beberapa masalah kesehatan karena nutrisi yang diperlukan oleh tubuh tidak terpenuhi. Makanan tinggi gula, lemak jenuh, karbohidrat olahan, dan gandum dapat memicu peradangan dan nyeri otot.

Beberapa makanan seperti ikan, buah dan sayur, kacang-kacangan dan rempah-rempah dapat meringankan gejala inflamasi tubuh. Hindari juga makan atau ngemil mendekati waktu tidur.

Konsumsi Makanan atau Suplemen dengan Vitamin D

Vitamin D merupakan vitamin yang digunakan untuk membentuk kalsium yang penting bagi tulang dan otot. Vitamin D juga dapat meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan kelelahan dan nyeri pada otot serta menyebabkan kerapuhan tulang.

Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin D seperti ikan salmon, ikan sarden, minyak ikan, kuning telur, hati sapi, susu, yoghurt dan jus jeruk. Jika perlu cobalah suplemen dengan kandungan vitamin D.

Berjemur di pagi hari juga baik untuk pembentukan vitamin D oleh tubuh, Beauties.

Hindari Asap Rokok

Cakap People! Rokok memang terkenal dengan banyaknya dampak buruk yang ditimbulkan. Bukan hanya masalah pada saluran pernafasan, merokok juga mempengaruhi peredaran darah.

Asap rokok dapat mengurangi kualitas darah kamu dengan membatasi pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam darah dan mencegah darah beroksigen mencapai tulang dan jaringan. Peredaran darah yang tidak lancar dapat memperburuk peradangan (inflamasi) pada tubuh kamu.

Jika kamu perokok, maka pertimbangkan untuk mengurangi atau menghentikan kebiasaan tersebut. Jika kamu bukan perokok, maka sebisa mungkin hindari asapnya karena perokok pasif juga memiliki risiko yang sama dengan perokok aktif.

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jelang Olimpiade Paris 2024: Mengenal 10 Makanan Khas Prancis

Sambut Olimpiade Paris 2024: Mengenal 10 Makanan Khas Prancis

Kapan Waktu Terbaik untuk Memulai Sarapan? Ini Kata Penelitian

Kapan Waktu Terbaik untuk Memulai Sarapan? Ini Kata Penelitian