in ,

Badan PBB: Masalah Vaksin COVID-19 Bisa Membuat Afrika Mundur Lima Tahun

Ini benar-benar barang publik dan kami perlu melihat bagaimana kami dapat bekerja sama untuk itu.”

CakapCakapCakap People! Peluncuran vaksin COVID-19 yang lambat dan kurangnya dana untuk menjembatani kesenjangan antara negara-negara miskin dan kaya dapat membuat Afrika mengalami kemunduran dua hingga lima tahun. Demkian menurut Kepala Komisi Ekonomi PBB untuk Afrika (Uneca).

“Fakta bahwa Afrika tidak akan mendapatkan vaksinasi secepat itu jelas akan memperlambat pertumbuhan,” kata Vera Songwe, sekretaris eksekutif Uneca, Senin, 26 April 2021, dalam sebuah wawancara, seperti dikutip The Straits Time.

Kurangnya akses ke vaksin membuat Afrika dan kota-kota padat penduduknya berisiko mengalami nasib yang sama dengan India. FOTO: REUTERS

Kurangnya akses ke vaksin yang akan menahan hambatan perjalanan dan bisnis juga akan memperlambat perdagangan dan menghambat investasi yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan mencegah penciptaan 26 juta pekerjaan, katanya.

Produksi dunia diperkirakan akan meningkat paling cepat dalam setidaknya empat dekade pada tahun 2021.

Namun, pertumbuhan ekonomi di sub-Sahara Afrika, diperkirakan 3,4 persen, akan tertinggal dari kawasan lain, menurut perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF)

“Sangat memprihatinkan jika kami tidak dapat menutup celah yang tercipta,” kata Songwe.

Negara-negara miskin perlu mengerahkan US $ 450 miliar untuk membangun kembali selama lima tahun ke depan dan mempercepat konvergensi pendapatan mereka dengan negara-negara maju, menurut IMF.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Paten lebih singkat

Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika menunjukkan bahwa 15 juta dosis vaksin telah diberikan di benua dengan populasi sekitar 1,3 miliar orang.

Untuk memperluas akses ke inokulasi dan memungkinkan negara-negara Afrika membuat vaksin, tanggal kedaluwarsa lisensi paten, terutama untuk vaksin yang didanai publik, harus lebih singkat, kata Songwe.

“Jika saja negara maju memvaksinasi negaranya sendiri, kita akan memiliki strain baru yang berkembang di negara berkembang, yang pada akhirnya akan masuk ke negara maju dan kita akan mendapatkan gelombang lain,” katanya.

“Ini benar-benar barang publik dan kami perlu melihat bagaimana kami dapat bekerja sama untuk itu.”

Kurangnya akses ke vaksin membuat Afrika dan kota-kota padat penduduknya berisiko mengalami nasib yang sama dengan India, sebagai negara yang memproduksi vaksin termurah tetapi sekarang menjadi hotspot virus corona global dan mencatat rekor jumlah kasus harian tertinggi di dunia, kata Songwe.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

China Tawarkan Bantuan Negara-negara Asia Selatan Akses Vaksin COVID-19

Ini 3 Alasan Warren Buffet Tak Akan Pernah Investasi Mata Uang Kripto