in ,

B-25 Mitchell, Pesawat Tempur Andalan Penumpas Pemberontakan PRRI/Permesta

CakapCakap – Kekuatan militer Indonesia memang cukup disegani oleh negara-negara asing, bahkan sejak dulu. Selain karena kemampuan para personil prajurit, dukungan fasilitas militer juga membuat kekuatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi lebih baik. Cakap People mungkin masih belum banyak tahu, ternyata Indonesia misalnya pernah memiliki sejumlah pesawat tempur canggih sejak dulu. Meski kini sudah tidak beroperasi lagi, namun pesawat-pesawat itu memiliki sejarah panjang.

Pesawat tempur B-25 Mitchell yang pernah menjadi kekuatan inti dari Skadron 1 AURI. Via wikimedia.org

Salah satunya adalah pesawat tempur B-25 Mitchell, pesawat pembom dengan mesin kembar kelas menengah buatan North American Aviation, seperti diceritakan dalam laman Merdeka.com. Pesawat tempur ini menjadi andalan sejumlah angkatan udara Sekutu pada Perang Dunia II, di mana sering digunakan untuk dalam berbagai misi pemboman udara dan tetap dipakai selama dua dekade. TNI AU sendiri mendapatkan pesawat ini dari Angkatan Udara Belanda (RNLAF) setelah Perang Dunia II dan menjadi kekuatan inti dari Skadron 1 AURI bersama pesawat tempur B-26 Invader di masa itu.

B-25 Mitchell pernah bertugas dalam sejumlah operasi militer di seluruh Tanah Air, salah satunya penumpasan pemberontakan PRRI/Permesta, selain juga Republik Maluku Selatan (RMS) hingga mendukung Operasi Seroja tahun 1975. Pesawat yang diawaki enam orang kru ini bermesin Wright R-2600-92 Twin Cyclone 14-silinder air-cooled radial engine, sehingga mampu melesat hingga 272 mph atau 438 km/jam. Pesawat ini dilengkapi senapan mesin kaliber 12.7 mm dan kanon T13E1 kaliber 74 mm, high velocity aircraft rockets (HVAR) kaliber 127 mm, serta membawa bom 1.360 kg.

B-25 Mitchell pernah bertugas dalam sejumlah operasi militer, termasuk penumpasan pemberontakan PRRI/Permesta dan Republik Maluku Selatan (RMS). Via jejaktapak.com

Dijelaskan di laman SejarahPerang.Wordpress.com, Skadron 1 AURI berlambang kijang melompat ini pertama kali dipimpin oleh Letnan Udara PGO Noordraven, seorang perwira Indo-Belanda sejak 29 April 1950. Prajurit yang jadi anggotanya bisa dihitung dengan jari sebelah tangan, yakni pilot Letnan Muda Udara I/Caton Perwira RJ Ismail, teknisi Sersan Udara Z Pelmelay, dan teknisi radio Sersan Udara Hasibuan. Padahal jumlah B-25 Mitchell saat itu mencapai 24 unit, yang kemudian juga ditambah sejumlah pesawat pembom B-26 Invader, sangat tidak seimbang jika dibandingkan dengan jumlah krunya.

Wah, ternyata pasukan TNI AU memang sudah hebat dari dulu ya, Cakap People!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Animator Film-Film Hollywood Ini Ternyata dari Indonesia Lho! Siapa Dia?

Musik Dubstep ala Skrillex Ternyata Bisa Melindungi Diri dari Gigitan Nyamuk!