Setiap tanggal 1 Desember, seluruh masyarakat di dunia memperingati hari anti AIDS. Penyakit HIV/AIDS memang masih menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian besar penduduk dunia sampai sekarang. Tidak jarang juga mereka justru mempercayai berbagai mitos yang berkembang disekitarnya tanpa memahami fakta yang sebenarnya. Nah, terhitung 30 tahun lebih masyarakat akrab dengan mitos HIV/AIDS yang belum diketahui secara pasti kebenarannya.
Dilansir dari hellosehat.com, ada beberapa mitos yang meragukan tentang HIV/AIDS yang berhasil dipecahkan oleh para peneliti ahli. Berikut ini adalah sepuluh diantaranya, simak ya!
1. HIV dan AIDS adalah Sama
Mitos mengenai kesamaan HIV dengan AIDS banyak berkembang di masyarakat. Faktanya, HIV dan AIDS adalah dua hal yang sangat berbeda. HIV merupakan nama virus yang membawa penyakit Human Immunodeficiency Virus atau penyakit defisiensi imun. Berbeda dengan AIDS yang diartikan sebagai lanjutan dari kekebalan tubuh yang menurun karena terserang virus HIV. Jadi, tidak semua orang yang terjangkit HIV merupakan penderita AIDS.
2. HIV/AIDS Khusus Bagi Homoseksual dan Pecandu Narkoba
Baik homoseksual maupun pecandu narkoba memang merupakan pemicu utama penyebab HIV/AIDS. Namun, menurut penelitian seks bebas antara lawan jenis serta tindakan seks oral juga kerap menjadi faktor penyebab HIV/AIDS lainnya.
3. Bergaul Dengan ODHA Bisa Tertular
Kamu tidak perlu cemas saat harus bersentuhan tangan, berbagi peralatan makan, dan berada satu ruangan dengan ODHA. HIV/AIDS hanya bisa ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh dengan konsentrasi tinggi misalnya air mani, sumsum tulang belakang, cairan vagina, anus, ASI, dan luka terbuka.
4. Ditularkan Oleh Gigitan Nyamuk
Banyak pendapat mengatakan gigitan nyamuk berpotensi menularkan HIV/AIDS. Faktanya, tidak ada penularan HIV melalui gigitan nyamuk, meskipun darah bisa menularkan virus tersebut. Apalagi usia virus HIV yang ada dalam tubuh nyamuk juga cepat mati dan tidak bertahan lama.
5. HIV/AIDS Merupakan Kontrak Mati
Angka kematian yang disebabkan oleh HIV memang tergolong tinggi. Namun, sejak ditemukannya obat retroviral yang mengikuti perkembangan sains modern, para ODHA pun bisa berkarya lebih lama dan tetap produktif.
6. Obat Terbaru Penyembuh HIV/AIDS
Obat Retroviral harus tetap diminum sepanjang hidup secara rutin. Penggunaan obat ini terbukti bisa menekan angka kematian karena HIV/AIDS dengan catatan mengonsumsinya sesuai aturan yang ada. Hingga kini belum ditemukan penawar untuk HIV/AIDS tersebut, dan obat retroviral hanya diperuntukan sebagai penekan dan penunda virus semakin berkembang cepat saja.
7. Minum Obat, Virus Tidak Akan Tertularkan
Faktanya, mengonsumsi obat retroviral sesungguhnya hanya untuk menekan jumlah HIV yang ada dalam darah. Akan tetapi, virus HIV dalam jumlah kecil masih ada dan bersembunyi di dalam darah.
8. Seks Aman Tidak Diperlukan Karena Kami Pasangan ODHA
Seks aman wajib tetap dilakukan meskipun anda dan pasangan adalah seorang ODHA. Hal ini dikarenakan masing-masing virus yang bisa menginfeksi satu sama lain serta berevolusi menyerang tubuh dengan tipe berbeda, alhasil kelemahan imunitas pun akan semakin besar.
9. Gejala HIV/AIDS Mudah Diketahui
Gejala tidak selalu ditunjukan oleh calon penderita ODHA. Bahkan selama bertahun-tahun gejala ini juga bisa jadi tidak tampak kecuali melakukan pemeriksaan medis dengan tes darah.
10. Penularan HIV Kepada Janin
Persentase penularan HIV dari ibu hamil kepada janin adalah 1:4. Akan tetapi, selama pengobatan tepat dilakukan selama masa hamil hingga melahirkan, risiko penularan akan turun hingga 2 persen.